Beberapa waktu lalu, seorang pengguna Twitter membagikan pengalamannya menaiki taksi tanpa pengemudi di San Francisco. Cuitan tersebut pun menjadi viral karena kemampuan berkendara taksi yang mumpuni, bahkan bisa berbelok dan membaca kondisi jalanan.
Cruise menjadi perusahaan jasa yang membuka layanan taksi tanpa pengemudi tersebut. Kini, layanan telah beroperasi selama 24 jam selama 7 hari. Lantas, bagaimana dengan cara kerja mobil yang dikelola Cruise?
Dilansir dari laman Khaleej Times, taksi Cruise telah dilengkapi dengan lebih dari 40 sensor yang memungkinkan mobil untuk melihat kondisi sekitar hingga 360°. Sensor juga memungkinkan sistem mobil memetakan lokasi objek di sekitarnya.
Mobil Cruise juga bisa mendeteksi, memprediksi, sekaligus merespons pergerakan berbagai obyek di sekitarnya. Setelahnya, mobil akan mengirim perintah ke sistem kemudi untuk merespons, seperti mengerem atau tetap menyetir.
Dengan cara ini, mobil juga bisa otomatis mendeteksi pejalan kaki, perbaikan jalan, sepeda, hingga mobil di sekitar.
Mobil ini juga bisa menentukan sendiri cara terbaik untuk mencapai lokasi tujuan dengan mempertimbangkan beberapa rute alternatif yang bisa dipilih dalam hitungan detik. Tak hanya itu, mobil juga akan mempertimbangkan kondisi ataupun kejadian tertentu yang dapat menghambat perjalanan sehingga jalur lain bisa dijadikan alternatif.
Bahkan menurut perusahaan, mobil ini bisa ‘belajar’ dan menaikkan performanya sendiri seiring dengan semakin banyaknya jarak tempuh yang telah dilalui. Tertarik mencoba?