Memori otak memiliki fungsi yang luar biasa. Sejak manusia lahir, memori telah menampung banyak sekali kenangan dan pengetahuan yang kita dapatkan seumur hidup. Jika kemudian memori ini menyimpan sebegitu banyak infomasi, bisakah penyimpanannya menjadi penuh? jawabannya tidak.
Memori otak dinilai tidak akan pernah penuh karena memiliki tingkat kecanggihan yang lebih baik dibanding berbagai jenis memori eksternal yang sering kita gunakan. Dikutip dari laman Scientific America, sebuah studi yang pernah diterbitkan di Nature Neuroscience menunjukan bahwa informasi tidak akan terus menerus berkerumun di otak. Terkadang otak juga akan mengeluarkannya untuk membentuk ingatan baru.
Kemampuan hebat memori otak ini juga berhubungan dengan proses ‘lupa’ yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Lupa, sebenarnya memiliki keuntungan bagi otak. Misalnya, ketika anda kehilangan kartu bank, lalu anda menerima kartu baru dengan PIN yang baru juga. Maka setiap kali anda mengingat PIN yang baru, secara bertahap otak akan melupakan PIN yang lama. Proses ini juga akan meningkatkan akses ke informasi yang relevan tanpa mengganggu ingatan lama.
Selain itu, ketika kita mendapatkan informasi baru, otak akan secara otomatis memasukannya ke dalam infomasi yang ada dengan membentuk asosiasi. Lalu, ketika anda ingin mengambil kembali informasi tersebut, informasi yang diinginkan dan yang terkait akan bersamaan dimunculkan.
Kesimpulannya, mengingat dan melupakan memiliki arti yang sama pentingnya bagi otak. Melupakan dianggap sebagai cara otak memilah ingatan. Sehingga ingatan yang paling relevan bisa diambil kembali. Selain itu, ‘lupa’ yang normal juga merupakan mekanisme keamanan yang digunakan untuk memastikan bahwa memori otak tidak terlalu penuh.