Karbon dioksida adalah salah satu penyebab rasa fizziness atau karbonasi yang memenuhi mulut setiap kali Anda minum soda. Tanpa adanya karbonasi maka yang Anda dapatkan dari minuman bersoda hanyalah rasa manis biasa. Inilah alasan mengapa karbon dioksida ditambahkan dalam minuman bersoda.
Karbon dioksida atau CO2 adalah pilihan tepat untuk digunakan dalam minuman karena mudah diserap ke dalam cairan termasuk minuman ringan. CO2 juga berfungsi sebagai semacam perlindungan agar kesegaran minuman ringan tetap terjaga. Lebih lanjut, gas ini juga bisa mencegah pertumbuhan bakteri dalam minuman saat disimpan.
Karbonasi dalam minuman soda dibuat dengan cara memompa karbon dioksida ke dalam kaleng atau botol soda kemudian ditekan. Selama kaleng atau botol tersebut tertutup dan tersegel, maka sebagian besar CO2 akan stabil. Tetapi, ketika minuman dikocok dan tutupnya terbuka, maka yang terjadi gelembung CO2 akan bereaksi dengan meledak.
Kandungan gas ini juga yang menyebabkan rasa gelembung pecah dan mendesis saat Anda meminum minuman bersoda. Tetapi, apakah menambahkan karbon dioksida pada minuman akan berbahaya? Jawabannya tidak.
Dikutip dari laman Ohio State University Wexner Medical Center, minuman berkarbonasi dianggap tidak berbahaya dan juga sama menghidrasi seperti air biasa. Tetapi, jika ingin mengkonsumsinya dengan lebih aman, pastikan memilih minuman dengan kandungan rendah gula, pemanis, dan perasa buatan.