Mendengarkan lagu baru, seperti menemukan harta karun. Pasalnya pada menit-menit pertama Anda mendengar lagu sangat magis dan menyenangkan. Lalu, Anda memasukannya ke dalam playlist favorit, mendengarkannya selama berhari-hari kedepan. Tetapi, mengapa lagu tersebut lama kelamaan menjadi tidak enak saat didengarkan?
Hal ini memang biasa terjadi, meski begitu belum ada penjelasan pasti yang bisa menjelaskan fenomena ini. Hanya saja, ada beberapa teori yang dianggap mampu menjelaskan penyebabnya.
Dikutip dari laman The Independent, ahli saraf percaya bahwa otak akan melewati dua tahap saat mendengarkan musik. Tahap pertama nukleus atau inti sel sebagai pusat komando yang menyimpan materi genentik di otak, akan bertugas mengantisipasi penumpukan bagian lagu favorit kita saat mendengarkan. Adapun tahap kedua nukleus akumbens betugas menyebabkan pelepasan endorphin saat kita mendengarkan puncak dari sebuah lagu.
Tetapi, semakin kita familiar dengan musiknya, semakin tidak bersemangat otak dalam mengantisipasi puncak sebuah lagu yang kita nantikan. Mengapa demikian?
Pada intinya, ada dua alasan mengapa musik jadi membosankan setelah berulang kali didengarkan. Alasan pertama adalah karena overexposure. Eksperimen menunjukkan bahwa apresiasi akan sangat menurun ketika lagu sudah tidak baru lagi atau terlalu familiar.
Sementara alasan kedua terletak pada kompleksitas lagu itu sendiri. Semakin kompleks sebuah lagu ternyata semakin disukai orang. Pun sebaliknya, semakin sederhana sebuah lagu akan cepat membosankan.