in

Kemenkes Lakukan Pencegahan DBD dengan Bakteri Wolbachia

Foto: Kemenkes.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa harus fokus pada pencegahan daripada pengobatan dalam penanganan demam berdarah. Hal tersebut bisa dilakukan dengan dua cara yaitu memberikan vaksin dan memanfaatkan bakteri wolbachia untuk mengembangbiakkan nyamuk aedes aegypti.

Cara kerjanya, bakteri wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dengan menghambat kemampuannya untuk bergerak di dalam tubuh nyamuk aedes aegypti. Dengan begitu, nyamuk jantan yang terinfeksi kawin dengan nyamuk betina, maka virus dengue tidak dapat ditularkan ke manusia.

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Peluncuran Implementasi Pilot Project Wolbachia di Semarang, Selasa (30/5).

“Pencegahan bisa dengan dua cara yaitu pertama dengan vaksinasi supaya saat digigit kita lebih kuat dan kedua, nyamuknya kita bikin mandul dengan wolbachia. Wolbachia sendiri sudah dimulai sejak 2011,” kata Menkes Budi.

Sejak tahun 2011, WMP di Yogyakarta telah menyelidiki potensi wolbachia dengan bantuan Yayasan Tahija. Prosesnya meliputi tahap persiapan dan pelepasan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia secara terbatas pada 2011 dan 2015.

Sementara itu, Kemenkes telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1341 tahun 2022 untuk melaksanakan program percontohan pengendalian demam berdarah dengan menggunakan wolbachia, yang merupakan bentuk pencegahan lanjutan, di lima kota yang berbeda yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang. Hal ini merupakan bagian dari strategi nasional pengendalian dengue secara keseluruhan.