Menggunakan sabun antibakteri biasanya bertujuan agar mendapatkan tingkat kebersihan ekstra. Sehingga kita terhindar dari berbagai bakteri penyebab penyakit. Meski ada klaim seperti 99,99% efektif bunuh bakteri, Tetapi, tahukah Anda bahwa pada September 2006, Food and Drug Administration (FDA) menerbitkan larangan atas pembelian dan penggunaan sabun antibakteri dengan kategori tertentu.
Dikutip dari laman Cosmos, menggunakan sabun antimikroba atau antibakteri sebenarnya tidak lebih baik dari penggunaan sabun biasa. Lebih lanjut, penggunaan sabun jenis ini bahkan bisa mendatangkan efek yang tidak diinginkan, yaitu membuat bakteri menjadi kebal.
Contohnya bahan triclosan dalam sabun antibakteri. Triclosan sering digunakan dalam produk perawatan pribadi seperti sabun dan lainnya. Triclosan memang membantu mencegah dan mengendalikan infeksi serta berperan sebagai antiseptik dan desinfektan.
Namun, sayangnya beberapa bakteri secara alami tidak terpengaruh oleh triclosan. Sementara beberapa jenis bakteri yang lain berusaha melawan ketika terpapar triclosan ini. Dikutip dari laman European Commission, Beberapa penelitian mengungkap bahwa bakteri mengembangkan resistensi genetik yang membuat mereka kebal terhadap zat antimikroba semacam triclosan.
Kesimpulannya, bakteri yang terpapar oleh triclosan bisa mengaktifkan resistensi gen yang dapat ditransfer ke bakteri lainnya. Jika bakteri kemudian resisten terhadap triclosan, ini bisa menyebabkan bakteri yang sama juga resisten terhadap biosida atau antibiotik lain.
Jadi, dibanding bergantung pada sabun antibakteri lebih baik gunakan sabun biasa yang tersedia. Selagi Anda mencuci tangan melalui tahapan yang benar, itu sudah cukup untuk menghilangkan bakteri dan kotoran.