Istana Negara baru saja meluncurkan logo IKN Nusantara. Pohon Hayat yang didesain oleh Aulia Akbar dari Bandung akan menjadi branding dalam mempromosikan IKN kedepan.
Proses pemilihan logo ini terbuka untuk umum dari tanggal 4 April hingga 20 Mei dan lebih dari 500.000 orang berpartisipasi dalam voting. Desain miliki Aulia Akbar ini mendapatkan suara terbanyak di antara lima desain yang diajukan.
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa logo Pohon Hayat memiliki filosofi yang sama dengan pembangunan IKN yang merupakan sumber vital bagi masyarakat Indonesia di masa depan.
Ia berharap logo ini dapat memotivasi IKN untuk membangun tempat kehidupan bagi semua orang. Hal tersebut ia sampaikan saat menyampaikan pidatonya pada acara peresmian logo IKN.
Sebanyak 133.069 orang, atau 26,6% pemilih melabuhkan pilihannya pada Pohon Hayat, sebagai simbol kekaguman terhadap pepohonan yang ada di seluruh Indonesia dari barat ke timur.
Presentasi identitas visual Aulia Akbar menampilkan contoh-contoh konsepsi pohon seperti budaya Lampung, Gunungan Jawa-Bali, Batang Garing dari suku Dayak, sastra I La Galigo dari Bugis, dan Perisai suku Asmat di Papua.
Pohon Kehidupan dalam logo ini diwakili oleh lima akar yang melambangkan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan tujuh pulau besar di Indonesia pada bagian tengah atau batangnya.
Di batangnya, garis-garis rumit menggambarkan sungai yang melambangkan wilayah Indonesia sebagai tanda budaya maritim dan perwujudan warisan maritim Indonesia.
Laut dan sungai merupakan penghubung antar manusia yang membentuk lingkaran utuh. Lingkaran ini kemudian berkembang menjadi 17 bunga yang bermekaran, sedangkan angka yang melambangkan hari kemerdekaan Indonesia. Selain itu, ada siluet perisai heksagonal yang disertakan dalam desain logo, yang mewakili Perisai Kehidupan Talawang Kalimantan sebagai lambang perlindungan.