Sosis adalah sejenis produk daging olahan yang biasanya terbuat dari daging giling. Biasanya daging sapi atau unggas digiling bersama dengan garam, rempah-rempah, dan perasa lainnya sehingga terbentuklah sosis.
Sekitar tahun 300 sebelum Masehi, bangsa Sumeria dari Irak mencincang daging menambahkan garam dan bumbu, kemudian menjejalkan ke dalam usus hewan.
Makanan ini mengandung cita rasa yang lezat sehingga disukai banyak orang dan berkembang sampai ke Yunani. Saat bangsa Romawi menaklukkan Jerman, makanan sosis ini turut menyebar ke negara asal mereka, sampai akhirnya sosis menyebar ke penjuru Eropa.
Pembuatan sosis adalah hasil dari pemotongan secara tradisional. Pembuat sosis mengasinkan berbagai jaringan dan organ seperti sisa makanan, jeroan, darah, dan lemak untuk membantu mengawetkannya. Mereka kemudian memasukkannya ke dalam usus hewan yang telah dibersihkan.
Sosis sudah populer baik di kalangan orang Yunani dan Romawi kuno dan kemungkinan besar dengan berbagai suku yang menempati sebagian besar Eropa. Sosis paling terkenal di Italia kuno berasal dari Lucania dan disebut lucanica merupakan tempat awal di mana sosis modern di Mediterania mulai dikenal.
Pembuatan sosis menjadi salah satu teknik untuk mengawetkan makanan tradisional agar tidak gampang basi. Sosis dapat diawetkan dengan sistem pengasapan dan di fermentasi untuk mengawetkan makanan. Beberapa sosis yang diawetkan atau diasap dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama tanpa lemari es.