Sejauh ini, tujuan bermimpi belum bisa didefinisikan secara jelas oleh sains. Mimpi saat tidur bisa jadi cara otak membantu kita memproses emosi dan memahami dunia. Ini yang menjadi alasan mengapa terkadang mimpi yang paling aneh juga mengandung potongan kenyataan.
Tetapi, tidak bermimpi sama sekali dianggap tidak mungkin. Anda mungkin bisa mengingat mimpi dengan detail yang rumit atau tidak bisa mengingat mimpi yang sedeharna. Tetapi, bukannya tidak bermimpi, bisa jadi Anda hanya tidak ingat apa yang baru saja Anda mimpikan.
Sejauh ini kita tidak bisa tahu apakah seseorang tidak pernah bermimpi. Yang bisa diketahui adalah, bahwa beberapa orang memang jarang bermimpi atau jarang mengingat mimpi mereka saat tidur.
Umumnya, sebagian besar dari kita akan bermimpi 4 hingga 6 mimpi dalam semalam. Tetapi, biasanya kita akan melupakan sebagian besar dari mimpi yang kita alami. Dan yang paling mungkin diingat adalah mimpi yang baru saja terjadi sebelum bangun tidur.
Dilansir dari laman Healthline, mimpi cenderung terjadi selama siklus tidur rapid eye movement (REM). Ada sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2019 yang mencatat bahwa kemampuan mengingat kita sangat terganggu saat tidur REM berlangsung. Temuan ini dianggap menjadi alasan mengapa kita cenderung lupa soal mimpi dalam tidur.
Lebih lanjut, kehilangan tidur REM bisa juga berarti kehilangan mimpi. Tidur yang buruk juga bisa mendatangkan konsekuensi pada kesehatan. Sebaliknya, ada masalah dalam kesehatan yang juga bisa berkontribusi dalam tidur yang buruk ini. Biasanya akan ada kondisi gangguan tidur yang menghalangi seseorang memasuki siklus tidur REM. Gangguan tidur ini biasanya adalah insomnia dan sleep apneas yang meningkatkan resiko kecemasan, depresi, dan penyakit kardiovascular.