Kecantikan penampilan kucing salah satunya terletak pada bulunya. Bulu pada kucing juga menciptakan kesan lembut pada hewan menggemaskan ini.
Akan tetapi, setiap kucing biasanya memiliki permasalahan yang sama pada bulunya, yakni mengalami kerontokan. Jika bulu kucing sudah rontok, kucing akan tampak tidak sehat dan tidak terurus.
Kerontokan sebenarnya adalah hal yang wajar bagi kucing. Hanya saja, ada gejala lain yang dikategorikan sebagai kerontokan parah. Kerontokan ini bisa menyebabkan kebotakan pada bagian-bagian tertentu di tubuh kucing.
Bagian-bagian tertentu tersebut bisa di mana saja, termasuk di sekitar telinga kucing. Bulu yang berada di sekitar kedua telinga kucing sering mengalami kerontokan.
Hal ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor internal hingga faktor eksternal, salah satunya karena turunan genetik dari induknya.
Jika induk kucing mengalami kebotakan di sekitar telinganya, kemungkinan besar akan ada anaknya yang juga mengalami hal sama. Kerontokan ini juga bisa terjadi karena kucing mengalami alergi terhadap makanan yang disuguhkan.
Selain faktor internal tersebut, ada juga penyebab dari luar tubuh kucing itu sendiri. Misalnya, kulit sekitar telinga kucing terserang jamur.
Jamur itu akan mengundang rasa gatal dan akan membuat kucing sering menggaruk area yang sama. Garukan atau jilatan pada area yang sama tersebut bisa menyebabkan bulu rontok.
Gatal pada kulit bukan hanya disebabkan oleh jamur. Akan tetapi, ada beberapa parasit yang bisa membuat kucing tidak tahan untuk tidak menggaruk.
Parasit seperti kutu atau tungau bisa menyebabkan kerontokan di sekitar telinga kucing jika perkembangbiakan parasit ini di area tersebut. Namun, penyebab eksternal ini pada dasarnya dapat diobati agar kucing tetap tampil terawat.