Gado-gado adalah hidangan yang terdiri dari sayuran, kentang, tempe, tahu, telur rebus, dan bahan lainnya yang dibumbui dengan saus kacang. Istilah gado-gado berasal dari bahasa Jawa yaitu “gado“, yang berarti lauk pauk tanpa nasi.
Hal ini biasanya terjadi ketika tidak ada lagi nasi saat makan bersama keluarga, namun lauk pauknya masih banyak. Makan lauk pauk tanpa nasi ini disebut sebagai “menggado” dan ini akhirnya menjadi nama untuk gado-gado di mana Anda bisa menikmati sayuran tanpa perlu nasi.
Gado-gado pertama kali ditemukan pada abad ke-17. Bermula saat terjadi penyerbuan di Batavia. Pasukan yang dipimpin oleh Sultan Agung saat itu kehabisan pasokan makanan terutama beras. Untuk bertahan hidup, pasukan membuat sambal bumbu dari kacang lalu disiramkan ke sayur mentah.
Sumber lain juga mengatakan bahwa gado-gado sudah ada sekitar abad ke-18 karena akulturasi budaya. Pada abad itu, orang Eropa banyak di Indonesia. Mereka punya cara makan sayur tanpa nasi yang disebut makan salad.
Orang Portugis yang pertama kali memperkenalkan tradisi makan salad. Saat itu masyarakat Indonesia merasa aneh makan sayur tanpa nasi. Masyarakat Indonesia tidak terbiasa akan hal itu. Mereka hanya makan kentang jika tidak ada nasi.
Kemudian beberapa orang pribumi yang bekerja pada orang-orang Eropa meniru hal itu. Hingga berkembanglah menjadi sebuah tradisi, makan gado-gado. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa gado-gado merupakan makanan khas Jakarta.