Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan menggelar rapat penentuan suku bunga acuan pada tanggal 13 Juni 2023 hingga 14 Juni 2023. Sebelumya The Fed sudah beberapa kali menaikkan suku bunga. Saat ini suku bunga acuan Bank di Amerika Serikat berada di level 5% – 5,25%.
Tujuan The Fed menaikkan suku bunga untuk meredam kenaikan inflasi yang cukup signifikan di negeri Paman Sam itu. Dilansir dari Statista, pasca Covid-19 inflasi di Amerika Serikat tiba-tiba melonjak tinggi. Puncak tertinggi inflasi negara yang dipimpin oleh Joe Biden tersebut terjadi pada bulan April 2022 – Juli 2022 yang mencapai 9%.
Sebenarnya keputusan untuk menaikkan suku bunga sudah dilakukan sejak bulan Maret 2022, namun belum berdampak pada tingkat inflasi di AS. Lambat laun setelah The Fed menaikkan suku bunga beberapa kali, inflasi di Amerika Serikat menunjukkan penurunan yang signifikan.
Saat ini, tingkat inflasi di Amerika Serikat sudah berada di level 5%. Hal ini tentu menjadi ‘angin segar’ bagi pelaku pasar. Karena pasar modal akan kembali bergairah dengan adanya tingkat inflasi yang rendah. The Fed sendiri diprediksi akan menahan suku bunga atau menurunkannya.
Pada perdagangan Senin lalu Wall Street ditutup melemah imbas dari menunggu keputusan The Fed yang akan diumumkan pekan depan. Sedangkan bursa saham Asia kompak naik di tengah situasi global dan keputusan The Fed.