Caffeine withdrawal merupakan efek samping yang biasanya muncul saat Anda tiba-tiba berhenti mengkonsumsi kafein. Beberapa gejala yang muncul adalah pusing, sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, termasuk suasana hati yang buruk. Pada umumnya caffeine withdrawal muncul saat seseorang berhenti mengkonsumsi kafein setelah sebelumnya meminumnya secara teratur.
Jadi, jika Anda biasanya minum kopi secara rutin setiap harinya, lalu pagi ini Anda melewatkan kebiasaan tersebut. Anda mungkin akan mengalami gejala caffeine withdrawal beberapa jam kemudian.
Adapun reaksi dan gejalanya pun beraneka ragam, berkisar dari yang gejala yang cukup ringan hingga cukup parah. Reaksinya memang tergantung pada seberapa banyak asupan caffeine yang Anda biasanya dapatkan. Saat ini caffeine withdrawal juga diakui sebagai gangguan mental dalam Diagnostic Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-5) menurut laporan yang dimuat oleh laman Very Well Mind.
Untungnya ada sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa ada cara mudah dalam mencegah gejala caffeine withdrawal ini. Untuk mencegahnya Anda harus menghitung jumlah kafein dalam makanan dan minuman yang Anda konsumsi sebelumya. Sebab jumlahnya akan membangun toleransi Anda dan juga berpotensi menambah ketergantunagn terhadap kafein.
Cara terbaiknya, Anda bisa mengurangi asupan kafein 10% setiap dua minggu. Jangan langsung berhenti mengkonsumsinya. Dengan begitu pada akhirnya Anda bisa bebas kafein tanpa mengalami caffeine withdrawal. Meski prosesnya memakan waktu cukup lama.