in

Membidik Dengan Satu Mata, Benarkah lebih tepat Sasaran?

Membidik (Unsplash)

Saat membidik sesuatu, secara tidak sadar seseorang akan cenderung memejamkan salah satu mata. Misalnya saat mengarahkan ketapel atau busur panas. Tetapi, mengapa kebanyakan dari kita melakukan ini? Sebenarnya, saat menutup salah satu mata, mata yang tertutup tidak dipilih secara acak.

Biasanya seseorang akan cenderung menutup mata non dominan mereka. Kebanyakan orang memang memiliki mata yang lebih dominan. Mata yang dominan bisa diartikan sebagai mata yang menyampaikan lebih banyak informasi akurat ke otak dibanding yang lain. Jadi preferensi mata dominan ini ditentukan oleh otak, dan disebut sebagai dominasi okular. Jadi, apakah membidik dengan membuka kedua mata, berarti tidak akurat?

Pada beberapa situasi, justru membidik dengan dua mata terbuka jauh lebih akurat. Sebab, menjaga agar mata tetap terbuka meningkatkan bidang dan jarak pandang. Misalnya, pada kompetisi skeet shooting. Jika ingin mengambil bidikan kedua pada target yang berdekatan, maka memiliki bidang pandang yang lebih luas akan sangat meningkatkan pengulangan, tanpa harus memfokuskan ulang.

Lebih lanjut, selain soal penglihatan, mata juga memainkan peran penting dalam keseimbangan. Menjaga kedua mata terbuka atau penglihatan binokular akan mengirimkan informasi ke wilayah tertentu di otak yang disebut otak kecil. Otak kecil bertanggung jawab atas fungsi keseimbangan, koordinasi, gerakan dan ketrampilan motorik yang semuanya akan bermanfaat saat anda membidik atau menembak.

Selain itu, menggunakan kedua mata akan membuat mata bisa melihat dari dua sudut yang berbeda. Hasil dari penglihatan ini akan dikirim dalam bentuk informasi ke otak. Pengaruhnya akan berdampak pada perspesi kedalaman. Otak akan membandingkan kedua sisi untuk memperkirakan jarak dan membentuk suatu gambar. Fenomena ini akan dikenal sebagai konvergensi yang bisa memungkinkan perkiraan jarak lebih tepat saat membidik.