Setelah sebelumnya PT Pertamina (Persero) berhasil meluncurkan bensin solar dicampur dengan bahan nabati seperti kelapa sawit, kali ini Pertamina akan meluncurkan produk bensin terbaru, yaitu bioetanol. Bioetanol merupakan campuran antara bensin Pertamax dengan nabati etanol.
Sebelunya, saat Pertamina meluncurkan produk Bio Solar, hasilnya memang bisa dibilang cukup sukses. Bio Solar dikategorikan sebagai bahan bakar subsidi, sama seperti Pertalite. Pertamina sendiri memiliki tiga (3) varian produk bensin solar, di antaranya Pertamina Dex, Dexlite, dan Bio Solar.
Perbedaan yang mendasar dari ketiganya ialah kualitas dan harga. Mengutip dari My Pertamina, Pertamina Dex merupakan varian tertinggi bahan bakar solar yang dimiliki Pertamina dengan harga jual berkisar antara Rp13.600–Rp14.200 (tergantung wilayah).
Lalu ada varian Dexlite yang harganya berkisar antara Rp11.400–Rp12.900 (tergantung wilayah). Sedangkan Bio Solar, ditetapkan Pertamina sebagai bahan bakar yang disubsidi dengan harga Rp6.800 (seluruh wilayah Indonesia).
Pertamina sendiri belum menetapkan bensin Bioetanol akan disubsidi atau tidak, yang jelas pemerintah ingin mengikuti negara-negara yang sudah menerapkan bahan bakar yang ramah lingkungan dan terbuat dari bahan organik. Australia misalnya, negara yang berada di sebelah Tenggara Indonesia tersebut sudah menerapkan penggunaan energi nabati untuk kebutuhan bahan bakar kendaraan umum.
Jika berhasil diluncurkan bulan depan, harga jual Bioetanol seharusnya bisa lebih murah dibandingkan dengan harga Pertamax yang ada saat ini. Karena kandungan Pertamax akan berkurang dan dicampur dengan energi nabati seperti tebu, singkong, dan jagung.