Kue Castella atau dikenal sebagai Castella Cake, merupakan hidangan tradisional Jepang dengan sejarah panjang. Asalnya dapat ditelusuri kembali ke abad ke-16 ketika para pedagang Portugis mengenalkannya di Negeri Sakura
Pada waktu itu, Castella disebut sebagai “Pão de Castela” yang berarti roti dari Castile, yang mengacu pada wilayah di Spanyol. Kue ini dibawa oleh pedagang Portugis yang tiba di pelabuhan Nagasaki, sebuah pintu gerbang penting bagi perdagangan antara Jepang dan dunia Barat pada masa itu.
Pada awalnya, kue Castella hanya diperkenalkan kepada kelompok masyarakat tertentu di Jepang karena bahan-bahannya, seperti gula dan tepung sangat mahal dan sulit didapat. Namun, popularitasnya meningkat seiring berjalannya waktu. Pada abad ke-17 kue ini mulai diproduksi secara massal dan dijual kepada masyarakat umum.
Kue Castella yang kita kenal saat ini biasanya memiliki tekstur yang lembut, padat, dan berpori. Untuk membuatnya, bahan utamanya adalah tepung terigu, gula, telur, dan madu. Adonan Castella diaduk dengan hati-hati untuk mendapatkan tekstur yang lembut dan mengembang.
Selama bertahun-tahun, kue Castella telah mengalami beberapa variasi dan penyempurnaan dalam hal rasa dan bentuknya. Beberapa varian populer termasuk Castella dengan tambahan matcha (serbuk teh hijau), cokelat, atau bahkan dengan isian krim dan buah-buahan mulai bermunculan dan bebas dikonsumsi publik.
Kue Castella terus menjadi salah satu makanan penutup yang sangat populer di Jepang dan menyebar ke berbagai negara di dunia. Kini, Anda dapat menemukan kue Castella di toko kue Jepang atau toko makanan Asia di berbagai belahan dunia.