Whipping Cream, yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai krim kocok, mulai populer pada abad ke-16. Krim ini dapat diberi rasa dan aroma dengan bahan buatan. Topping kue ini biasanya digunakan sebagai topping untuk kue dan minuman.
Orang Eropa adalah yang pertama kali menggunakannya, seperti di Inggris pada masa itu. Orang Eropa menggabungkan telur kocok dengan pelindung gula dan air mawar untuk membuatnya. Secara tradisional, di mana krim ini dibuat dengan mengocok campuran bahan-bahan yang ada dengan ranting pohon untuk menciptakan busa.
Pada akhir abad ke-19, krim kocok sudah dibuat dengan mudah dan cepat menggunakan alat-alat modern, seperti mikser. Sejak saat itu, perkembangan Whipping Cream kian pesat dan merambah ke seluruh negara di pelosok dunia ini termasuk Indonesia.
Whipping Cream mengandung lemak yang tinggi. Lemak itu memicu tingkat kestabilan sehingga tahan lama dan tidak mudah mencair meskipun dijadikan sebagai toping pada minuman.
Whipping Cream mengandung 40 persen lemak susu, whipping cream ini dengan mudah dapat dijumpai di supermarket. Anda pun dengan mudah dapat membuat Whipping Cream jika tidak ada waktu berbelanja.
Caranya gunakan susu bubuk atau susu kental manis. Anda juga dapat menambahkan gula bubuk untuk mengatur tingkat kemanisannya. Anda bisa menggunakan blender atau mixer untuk mengocoknya. Cukup sederhana bukan?