Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) Muhadjir mengatakan bahwa pemberian bantuan Indonesia ke korban bencana Myanmar pada Mei lalu merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Jokowi.
Bantuan yang diberikan akan mencakup berbagai langkah untuk membantu penduduk yang terkena dampak, seperti menyediakan makanan dan tempat tinggal, pasokan medis, dan layanan penting lainnya.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan teknis dan peningkatan kapasitas untuk membantu Myanmar dalam memulihkan diri dari bencana.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membantu masyarakat Myanmar pada saat mereka membutuhkan, dan akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan LSM untuk memastikan bahwa bantuan yang diperlukan dapat diberikan secara tepat waktu dan efektif.
Bantuan tersebut akan dikirimkan ke Myanmar pada tanggal 26 Juni 2023, dengan nilai total sekitar Rp7 miliar. Bentuk bantuan yang diberikan meliputi bantuan rekonstruksi, makanan dan nutrisi, serta kesehatan dasar, termasuk air bersih, sanitasi, dan penanganan penyakit menular.
Bencana Topan Mocha yang melanda Myanmar pada tanggal 14 Mei 2023 dilaporkan berdampak pada 5,4 juta penduduk setempat, dan telah menewaskan lebih dari 400 orang. Bencana ini telah menarik perhatian dunia internasional, termasuk Indonesia.
Pengiriman bantuan ke Myanmar ini mempertegas peran strategis Indonesia dalam menjunjung tinggi isu-isu kemanusiaan, sekaligus sebagai salah satu anggota pendiri ASEAN. Indonesia sebelumnya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan senilai 200 ribu dolar AS untuk membantu mengatasi situasi COVID-19 di Myanmar.