in

Apa Jadinya Jika Gurun Sahara Ditutupi dengan Panel Surya?

Ilustrasi panel surya di Gurun Sahara (Pexels)
Ilustrasi panel surya di Gurun Sahara (Pexels)

Gurun Sahara bisa dianggap sebagai tempat ideal untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya. Sebab, ada persediaan cahaya matahari yang melimpah di sana. Lalu, mengapa tidak kita letakkan saja panel surya untuk menutupi gurun pasir ini?

Perlu diketahui bahwa menurut fisikawan Jerman Gehrard Knies, hanya dalam enam jam saja, gurun di dunia menerima lebih banyak energi matahari sekitar 173.000 terawatt. Energi sebesar ini akan cukup untuk penggunaan setahun.

Bayangkan gurun Sahara di Afrika berukuran 9,2 juta kilometer persegi atau sekitar 8% dari daratan Bumi. Jika 1,2% nya saja ditutupi oleh panel surya ini akan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh dunia. Lalu mengapa tidak bisa dilakukan?

Sayangnya jika dilakukan akan ada banyak dampak lingkungan yang terjadi. Menurut EC-Earth Solar Farm Simulaton, penelitian mengungkap bahwa akan ada efek albedo gurun yang lebih rendah dari ekosistem lokal. Albedo sendiri mengacu pada ukuran porsi energi matahari yang dipantulkan oleh tanah.

Studi mengungkap bahwa jika panel surya menutupi lebih dari 20% luas sahara, ini akan menciptakan kenaikan suhu. Ini akan mengubah albedo pada pasir karena sel panel surya akan menyerap matahari untuk menghasilkan energi listrik. Namun karena panel surya tidak sepenuhnya mengubah energi, sebagian juga akan diubah jadi panas, ini akan memicu naiknya suhu lokal. Panel surya yang panas akan memicu suhu lokal menjadi lebih tinggi sehingga menyebabkan presipitasi. Peningkatan curah hujan akan mendorong adanya pertumbuhan vegetasi dan mengurangi albedo karena tanaman menyerap sinar matahari dengan lebih baik.

Tetapi, masalahnya tidak selesai di situ. Dikutip dari laman Science ABC, simulasi menunjukkan adanya peningkatan suhu udara lokal jika daratan Sahara ditutupi dengan 20% atau 50% panel surya. Skenarionya menunjukkan bahwa peningkatan suhu dapat meningkatkan suhu global melalui atmosfer dan arus laut. Hal ini akan menyebabkan tanda pemanasan muncul di wilayah Arktik. Pemanasan kutub juga akan menaikkan permukaan laut akibat mencairnya es.