PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) baru-baru ini mengumumkan bahwa perbedaan harga antara mobil listrik seri EQ di Thailand dan Indonesia disebabkan oleh perbedaan struktur pajak dan tingkat lokalisasi.
Kariyanto Hardjosoemarto, Head of Marketing Communications and Public Relations MBDI, menyatakan bahwa perbedaan harga antar negara terutama disebabkan oleh komponen pajak yang berbeda.
Kariyanto menjelaskan bahwa pajak tergantung pada kebijakan negara dan tingkat lokalisasi. Tingkat lokalisasi juga memainkan peran penting dalam penentuan harga sebab berdampak pada biaya produksi. Oleh karena itu, tingkat lokalisasi di Thailand lebih tinggi daripada di Indonesia, yang berkontribusi pada perbedaan harga.
Pria yang akrab disapa Kerry tersebut menjelaskan alasan mengapa harga mobil listrik Mercedes-Benz seperti EQS di Thailand dan Indonesia berbeda adalah karena mobil listrik tersebut dirakit secara lokal. Bahkan, mobil listrik Mercy disebut-sebut sudah mencapai 45% kandungan lokal (TKDN) di Thailand. Sementara itu, produk EQS di Indonesia masih berupa unit utuh (completely build up/CBU).
Untuk diketahui, mobil listrik EQS di Indonesia dibanderol dengah harga Rp 3,41 miliar sedangkan di Thailand sekitar Rp3,099 miliar. Ini berarti ada selisih harga sekitar 320 juta Rupiah.
Selanjutnya, produk terbaru Mercy yaitu SUV full listrik tujuh penumpang EQB juga memiliki harga yang berbeda di Indonesia dan Thailand. Di Indonesia dibanderol dengan harga Rp1,65 miliar, sedangkan di Thailand hanya Rp 1,3 miliar.