Moisturizer atau pelembap wajah menjadi salah satu produk skincare dasar yang hampir dimiliki semua orang. Pelembap berfungsi untuk menutrisi dan melembapkan kulit.
Pelembap wajah bukan hanya untuk Anda yang memiliki kulit kering, namun semua jenis kulit tetap membutuhkan pelembap untuk menjaga skin barrier.
Meski begitu, ternyata masih banyak yang kebingungan untuk memilih jenis pelembap wajah. Tak sedikit yang merasa ketika sudah membeli pelembap namun tidak cocok untuk kulitnya.
Maka dari itu, Anda perlu untuk mengetahui perbedaan jenis-jenis moisturizer. Melansir nose.co.id, berikut perbedaan jenis- jenis moisturizer yang beredar di pasaran.
Humektan
Moisturizer humektan atau pelembap Humektan berkerja dengan cara menarik dan mengikat air sel-sel kulit agar kulit tetap terhidrasi. Jenis pelembap ini cocok untuk Anda yang memiliki kulit berminyak maupun kulit kombinasi.
Pelembab humektan memiliki kandungan berbahan dasar air. Saat digunakan, kulit akan terasa lebih ringan dan tidak meninggalkan kesan berminyak di kulit wajah. Pelembap jenis ini bekerja sangat baik pada siang hari.
Sebelum membeli pelembab jenis ini, perlu diperhatikan beberapa jenis humektan seperti glycerin, AHA (Alpha Hydroxy Acid), hyaluronic acids, urea, dan sorbitol. Pastikan beberapa kandungan ini ada dalam pelembap yang akan Anda beli, ya!
Emollient
Selanjutnya pelembap wajah emollient. Cara kerja pelembap jenis ini yaitu dengan mengisi bagian sel kulit yang kosong karena kehilangan lipid pelembapnya. Untuk tujuan menghidrasi kulit, sebenarnya emollient tidak begitu berperan, namun, lebih efektif melembapkan dan menghaluskan kulit yang pecah-pecah atau mengelupas.
Pelembap emollient sangat cocok digunakan bagi Anda yang memiliki kondisi kulit sangat kering (flaky), gatal, bersisik, kulit lecet atau terbakar hingga kondisi kulit yang sangat membutuhkan kelembaban. Saat menggunakan pelembap jenis ini, kulit akan terasa lebih mulus, lembut dan halus saat disentuh.
Berbeda dengan pelembap Humektan yang berbahan dasar air, pelembap emollient sebagian besar berbahan dasar minyak atau oil-based. Pelembap jenis ini juga memberi efek soothing sehingga aman digunakan oleh anak-anak.
Occlusive
Terakhir ada pelembap occlusive. Pelembap jenis ini bekerja dengan mengunci kelembapan yang telah ada di dalam kulit. Pelembap occlusive memberikan lapisan pelindung pada kulit yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penguapan. Selain itu pelembap occlusive juga dapat meningkatkan level kelembapan kulit.
Beberapa contoh bahan-bahan yang terdapat dalam pelembap occlusive adalah petrolatum, wax,mineral oil, lanolin, silicone, petroleum jelly, paraffin, dan lain-lain. Pelembap jenis ini memiliki tekstur sangat tebal, berminyak dan terasa lengket di kulit wajah. Sehingga saat dioleskan pada kulit akan sulit diratakan. Terasa seperti ada lapisan di atas permukaan kulit dan tidak bisa menyerap.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena occlusive memiliki perlindungan yang tinggi sehingga sangat ampuh untuk mengatasi beberapa masalah kulit seperti alergi, kulit kering hingga mengelupas.
Meski begitu, penggunaan pelembap occlusive tidak disarankan untuk digunakan sehari-hari. Khususnya pada kulit wajah lantaran dapat menyumbat pori-pori wajah dan menyebabkan timbulnya jerawat atau masalah kulit lainnya.