Ketika mendengar kata skin barrier, mungkin tak asing lagi bagi Anda. Kata ini sering bermunculan di jagad sosial media yang membahas tentang kecantikan.
Lalu, apa itu skin barrier? Mengutip Wolipop, skin barrier merupakan lapisan terluar, atau juga disebut sebagai penghalang kulit. Bagian kulit terluar ini bertugas menjaga kulit dari paparan radikal bebas yang menyerang kulit dan dapat menyebabkan perubahan pada kulit.
Pada lapisan terluar kulit yang dikenal sebagai stratum korneum, terdapat sel-sel keras yang disebut korneosit. Korneosit ini kemudian disatukan oleh lipid yang menyerupai mortar. Inilah yang dikenal sebagai penghalang kulit atau skin barrier.
Untuk itu, penting menjaga skin barrier dari kerusakan agar dapat berfungsi secara optimal. Namun, sebelum mengetahui cara melindungi skin barrier, perlu lebih dulu diketahui cara mengenali skin barrier yang rusak.
Mengenali skin barrier yang rusak
Skin barrier yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik akan menunjukkan gejala terntu pada kulit Anda. Sebagai contoh, kulit menjadi lebih sensitif dan rentan mengalami berbagai gejala dan kondisi tertentu seperti;
– Kulit kering dan bersisik
– Gatal
– Kulit kasar atau berubah warna
– Jerawat
– Daerah sensitif atau meradang
– Infeksi kulit bakteri, virus, atau jamur
Cara melindungi skin barrier
Sebagaimana yang telah dijelaskan mengenai pentingnya skin barrier yang sehat. Maka kini, perlu untuk mengetahui cara untuk melindungi skin barrier. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti;
Rutinitas skincare yang sederhana
Sebelum menentukan produk skincare yang akan kamu gunakan, bila mempunyai budget berlebih, baiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli perawatan kulit.
Rangkaian perawatan kulit yang berlebihan, justru berpeluang mengganggu skin barrier Anda. Sehingga, perlu untuk mengetahui skincare yang tepat. Bisa saja Anda hanya membutuhkan produk skincare sederhana untuk menguatkan skin barrier.
Gunakan Pelembap
Untuk menjaga kulit dari masalah kulit kering, solusinya dengan menggunakan pelembap. disarankan untuk menggunakan pelembab yang mengandung Asam Hialuronat, Petrolatum, atau Gliserin.
Untuk diketahui, ada 3 jenis pelembab yang banyak digunakan para wanita. Salah satunya pelembap oklusif. Pelembab jenis ini diketahui dapat menimilasir kelembaban yang hilang dari kulit sehingga dapat memperbaiki skin barrier
Selain itu, ada juga pelembab humektan yang diketahui juga mampu meningkatkan fungsi penghalang, seperti pelembap oklusif.
Perhatikan tingkat pH
Sangat penting untuk memperhatikan tingkat pH pada kulit. Dengan negitu, kulit yang tetap berada pada tingkat yang sehat akan memperkuat skin barrier. Skin barrier yang kut akan terhindar dari kondisi kulit seperti dermatitis, ichthyosis, jerawat, dan infeksi Candida albicans.
Tidak semua produk perawatan kulit mencantumkan pH-nya pada label kemasan. Namun, beberapa produk ada juga yang mencantumkannya. Sehingga perlu untuk diperhatikan. Untuk pembersihan kulit, disarankan memilih produk dengan pH antara 4,0 sampai 5,0.
Gunakan produk dengan formulasi Ceramide
Ceramide merupakan lipid lilin yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi di sratum korneum. Ia berfungsi membantu menjaga kekuatan pelindung kulit.
Pelembap dengan formulasi Ceramide yang tinggi dapat memperkuat struktur skin barrier, memperbaiki gejala kekeringan dan gatal. Selain itu, ini juga berperan dalam mengatasi kerak yang mengganggu kinerja fungsi penghalang.
Menggunakan minyak nabati
Memperbaiki skin barrier juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan minyak tumbuhan tertentu yang ada di sekitar Anda. Selain juga mencegah hilangannya kelembapan kulit, minyak tersebut memiliki sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan antioksidan.
Ada beberapa minyak nabati yang efektif untuk menjaga kesehatan kulit, seperi minyak jojoba, minyak almond, minyak argan, dan minyak borage.
Itulah beberapa tanda skin barrier yang rusak dan cara melindunginya. Jangan lupa untuk melindungi skin barrier Anda, ya!