in

Benarkah Konsumsi Junk Food Bikin Susah Tidur?

Junk Food (Unsplash)
Junk Food (Unsplash)

Konsumsi junk food atau makanan cepat saji ternyata memiliki dampak terhadap perubahan pola tidur. Sejak lama diketahui bahwa memang ada hubungan antara apa yang kita makan dengan pola tidur. Tetapi, studi terbaru Universitas Uppsala, menunjukan bagaimana junk food mendatangkan pengaruh buruk terhadap pola tidur.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa peserta yang sehat tetapi mengonsumsi makanan tidak sehat secara acak mengalami perubahan kualitas tidur. Tidur mereka yang sebelumnya nyenyak justru memburuk.

Menurut Jonathan Cedernaes, associate professor di Medical Cell Biology di Uppsala University, pola makan yang buruk dan tidur yang buruk bisa menyebabkan beberapa resiko pada kondisi kesehatan. Sebelumnya, penelitian ini menguji dua kondisi yang berbeda. Pertama, subjek penelitian diberi arahan untuk mengonsumsi junk food selama seminggu.

Dalam kasus penelitian ini, makanan cepat saji yang digunakan adalah makanan dengan kandungan lemak jenuh dan gula yang tinggi serta serat yang rendah. Kemudian, seminggu berikutnya subjek akan diberikan makanan yang sehat. Selanjutnya, jadwal tidur, aktvitas dan makanan yang dikonsumsi akan dipantau pada tingkat individu.

Temuannya mengungkap, pola makan tidak sehat dapat mengakibatkan tidur yang dangkal. Sebagai catatan, saat mengkonsumsi kedua jenis makanan berbeda, para partisipan menghabiskan waktu yang sama dalam berbagai tahapan tidur yang berbeda. Tetapi pola tidur nyenyak mereka atau aktivitas gelombang lambat (slow wave) jadi sangat berbeda.

Secara signifikan, slow wave yang merupakan cerminan seberapa nyenyak tidur seseorang dipengaruhi oleh pola makan. Mereka yang lebih banyak makan junk food akan menunjukkan aktivitas gelombang lambat yang lebih rendah dibanding yang mengkonsumsi makanan sehat.

Sebagai catatan, menurut laman Science Daily, perubahan tersebut biasanya terjadi juga dalam kasus insomnia dan seiring bertambahnya usia. Meski sejauh ini belum diketahui seberapa lama efek pola tidur yang memburuk ini akan berlangsung sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak lainnya.