Siapa yang tak mengenal calla lily? Bunga yang biasa juga disebut lili calla ini berasal dari Afrika Tengah dan Asia Selatan dan menghasilkan bunga yang indah sehingga banyak dijadikan tanaman hias.
Bunga calla lily tidak berkelopak, tapi berbentuk corong yang tegak ke atas, di bagian tengah bunga terdapat putik yang menyembul. Bunganya terlihat simple tapi sangat elegan.
Calla lily banyak dirawat adalah yang berwarna putih. Namun sebenarnya masih terdapat banyak varian warna bunga ini, mulai dari calla lily kuning, merah, hijau, orange, ungu dan lain sebagainya.
Selain uraian tersebut, ada sejumlah fakta tentang calla lily yang jarang orang ketahui. Berikut diantaranya dihimpun dari sejumlah sumber.
- Calla Lily berasal dari Afrika Selatan dan pertama kali dikatalogkan pada pertengahan 1700-an. Bunganya memiliki spathe yang tertancap di tengah bunga. Yang menarik, spathe merupakan daun yang dimodifikasi lebih dari sekedar kelopak.
- Lily calla terkenal karena sifat tahan bantingnya. Mereka dapat tumbuh hampir di kondisi apa saja, bahkan di air dan dapat bertahan dari dinginnya es.
- Nama umum lainnya untuk calla lily adalah pig lily, trumpet lily, dan arum lily.
- Bunganya beracun bagi hewan dan manusia, sehingga harus dijauhkan dari anak-anak dan hewan peliharaan. Menelan bagian mana pun dari tanaman calla lily dapat menyebabkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan termasuk gangguan pencernaan dan lainnya.
- Terlepas dari toksisitasnya, calla lily masih dianggap lezat di beberapa negara. Umbinya dibudidayakan untuk memasak dengan membuang bagian dalam bunganya yang beracun.
- Setiap calla lily memiliki lebih dari satu bunga yang dapat menampung serangkaian bunga. Kelopak eksterior tunggal yang disebut spathe, membentuk lapisan pelindung untuk bunga bagian dalam menjadi pusaran yang elegan.
- Bunga lili calla juga merupakan tanaman yang cukup sosial. Mereka tumbuh paling baik dalam kelompok dan berkembang ketika ada tanaman lain yang serupa tumbuh di dekatnya.