Pengisian daya nirkabel pada smartphone dan perangkat lainnya sudah menjadi hal yang lumrah, namun bagaimana jika teknologi yang sama diaplikasikan pada mobil listrik? Tesla dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan rintisan asal Jerman yang memiliki teknologi pengisian daya nirkabel.
Jika hal ini terlaksana, Tesla akan menjadi produsen mobil yang pertama menerapkan pengisian daya nirkabel untuk kendaraannya. Ini akan menjadi tonggak penting dalam industri otomotif, yakni dengan menyediakan cara yang nyaman dan efisien bagi pengemudi Tesla untuk mengisi ulang daya mobil listrik mereka.
Prosesnya akan jauh lebih cepat daripada mencolokkan kabel, dan jangkauan mobil akan diperpanjang secara signifikan. Selain itu, dengan pengisian daya nirkabel, Tesla dapat memperkenalkan jaringan pengisian daya seluler yang memungkinkan pengemudi untuk mengisi ulang daya mobil mereka saat bepergian.
Hal ini akan menjadi invensi revolusioner, karena pengemudi Tesla tidak perlu lagi khawatir kehabisan daya baterai saat bepergian.
Hal ini juga lebih masuk akal dibandingkan dengan ide mereka tentang pengisian daya nirkabel tanpa melibatkan manusia. Awalnya, Tesla ingin membuat pengisian daya nirkabel tanpa sentuhan manusia dengan mengandalkan robot.
Menurut banyak sumber, Tesla dilaporkan sedang dalam pembicaraan atau mungkin telah membeli sebuah perusahaan kecil bernama Wiferion dari Freiburg, Jerman. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016 dan secara khusus berfokus pada pengisian daya nirkabel.
Wiferion telah membuat bantalan pengisian daya nirkabel untuk kendaraan listrik dan robot dan telah menjual produk mereka sejak 2018. Tesla telah mengerjakan solusi pengisian daya nirkabel untuk mobil-mobilnya tetapi belum memasukkan apa pun ke dalam produksi.
Inilah sebabnya mengapa mereka mungkin telah mengakuisisi Wiferion, sehingga mereka bisa mendapatkan teknologi yang diperlukan untuk membawa pengisian daya nirkabel ke dalam lini produksi mereka.