Terkadang, pesawat terbang meninggalkan jejak putih di langit. Jejak putih yang ditinggalkan oleh pesawat di udara ini ternyata disebut sebagai contrails. Contrails merupakan kependekan dari condensation trails yang terbentuk ketika asap yang dihasilkan pembakaran bahan bakar di pesawat yang lembap dan hangat bercampur dengan udara yang dingin. Interaksi ini akan menghasilkan partikel kristal es.
Tetapi, terkadang contrails juga muncul karena sebab lain. Fenomena ini bisa muncul karena perubahan tekanan saat udara berada di sekitar tepi sayap pesawat. Saat udara mengalir di atas pesawat terbang, ia akan mengalami perubahan tekanan yang menyebabkannya jadi lebih dingin di beberapa bagian.
Ketika udara mendingin, kemampuan udara untuk menahan kelembapan akan berkurang. Sehingga menyebabkan terbentuknya embun dan tetesan air. Tetapi, karena tetesan airnya banyak, uap air tersebut terkumpul lalu membeku jadi kristal es kecil dan bisa dilihat sebagai contrails.
Contrails juga akan terlihat lebih lama atau hilang secara cepat, tergantung pada kondisi atmosfer di sekitar pesawat. Jika udara di sekitar pesawat sangat kering, maka kristal es akan berubah jadi uap air dan menghilang dalam beberapa menit.
Tetapi jika udara lembap, kristal es akan tetap ada atau bahkan menyebar membentuk contrails yang lebih luas dan tahan lebih lama. Dikutip dari UK Departement for Transport, contrails diketahui tidak memiliki dampak buruk pada kesehatan. Sebab pada ketinggian di mana contrails terbentuk, oxide nitrogen dan juga partikel yang berbahaya bagi pernafasan akan tersebar dan hilang.