Heat stroke biasa terjadi saat panas tubuh mencapai suhu internal 40 derajat Celcius, atau 104 derajat Fahrenheit dan fungsi saraf semakin berkurang dan berpotensi merusak organ.
Tubuh adalah mesin dan harus disetel dengan baik. Pasalnya mesin apapun akan rusak jika lingkungan terlalu ekstrim. Sistem internal beroperasi paling baik pada suhu 98,5 derajat Fahrenheit atau 36,9 derajat Celcius.
Jika dalam kondisi sehat tubuh mampu mengatur suhu melalui termoregulasi. Sebab otak dan organ lain bekerja sama untuk menjaga suhu tubuh. Namun, kondisi seperti ini tidak akan bertahan jika suhu dalam keadaan ekstrem. Sebab lingkungan bersuhu tinggi dapat menyebabkan kelelahan, dehidrasi, dan bahkan pingsan.
Begitu tubuh mencapai 104 derajat Fahrenheit atau 40 derajat Celcius, sengatan panas dapat terjadi. Sengatan panas dapat menyebabkan mual, pusing, kebingungan. Jika suhu tubuh tidak diturunkan dengan cepat, bisa terjadi kerusakan permanen pada otak dan sistem saraf.
Jika jantung didorong terlalu keras, jantung dapat berhenti bekerja secara efektif, menghentikan aliran darah ke otak dan organ lainnya. Jika otak kekurangan oksigen dapat menyebabkan pingsan, efek samping yang umum dari sengatan panas.
Pada suhu 40 derajat Celcius, penghalang darah di otak mulai rusak. Penghalang ini memisahkan jaringan otak dari aliran darah, mencegah masuknya partikel dan bakteri yang tidak diinginkan sambil memasukkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan otak.
Jika jantung didorong terlalu keras, jantung dapat berhenti bekerja secara efektif, menghentikan aliran darah ke otak dan organ lainnya. Kekurangan oksigen ke otak menyebabkan pingsan, efek samping yang umum dari sengatan panas.
Pada suhu 40 derajat Celcius, penghalang darah-otak mulai rusak. Penghalang ini memisahkan jaringan otak dari aliran darah, mencegah masuknya partikel dan bakteri yang tidak diinginkan sambil memasukkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan otak.