Nilai ekspor garmen jadi mengalami peningkatan signifikan sebesar 45,95% pada Mei 2023 dibandingkan dengan April 2023, mencapai total 700,7 juta dolar AS.
Hal ini berbanding terbalik dengan nilai ekspor April 2023 yang sebesar 480,2 juta dolar AS. Sementara itu, Kementerian Perindustrian mencatat peningkatan volume ekspor dari 21,9 juta ton pada April 2023 menjadi 32,5 juta ton pada Mei 2023.
Hal ini menyoroti peningkatan permintaan garmen buatan Indonesia, baik dari sisi nilai maupun volume.
Peningkatan nilai dan volume ekspor dapat dikaitkan dengan upaya Indonesia untuk memperkuat hubungannya dengan mitra dagang di kawasan, serta komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan produksi pakaian.
Indonesia kini berada di posisi yang tepat untuk menjadi pemain utama di industri garmen global, asalkan terus berinvestasi dalam strategi produksi dan pemasaran yang dapat memaksimalkan potensinya.
Meningkatnya permintaan pasar domestik dalam persiapan tahun ajaran baru telah menjadi kontributor besar bagi kesuksesan industri tekstil, khususnya di sektor pakaian jadi. Selain itu, para peritel dengan cepat menghabiskan stok pakaian mereka yang diproduksi sebelum akhir April untuk perayaan Ramadan dan Idul Fitri.
Permintaan baru dari tahun ajaran baru telah menghasilkan lonjakan penjualan untuk industri pakaian jadi, yang menguntungkan baik bagi peritel maupun produsen. Selain itu, harga pakaian jadi relatif stabil, sehingga memungkinkan para peritel untuk tetap kompetitif di pasar.
Dengan permintaan yang berkelanjutan dari pasar domestik, diharapkan industri tekstil akan terus menguat di bulan-bulan mendatang.