in

3 Alasan Musisi Internasional Lebih Pilih Singapura Dibanding Indonesia

Konser Coldplay (Foto: New York Post)
Konser Coldplay (Foto: New York Post)

Setelah band rock ternama, Coldplay mengumumkan akan konser di beberapa negara, kini giliran Taylor Swift yang mengumumkan hal yang sama. Kedua musisi internasional itu akan mengadakan tur atau konser di wilayah Asia.

Di Asia, Singapura menjadi negara yang selalu masuk dalam list lokasi konser. Coldplay memang dijadwalkan turut singgah di Indonesia tapi hanya satu hari, sementara di Singapura, akan konser selama enam hari.

Yang lebih parah adalah konser Taylor Swift. Indonesia tak dimasukkan dalam list jadwal konser penyanyi dengan rangkaian pencapaian sensasional ini. Padahal di Singapura, ia akan konser selama enam hari seperti Coldplay.

Sangat berbeda dengan Indonesia yang notabene di negara ini keduanya memiliki lebih banyak penggemar. Lalu, apa yang membuat Singapura jadi tempat konser favorit di Asia dibanding Indonesia? Berikut tiga faktor utamanya dirangkum dari beberapa sumber.

Infrastruktur kelas dunia

Singapura dianggap lebih matang dalam penyediaan infrasturktur untuk mendukung gelaran internasional. Tak hanya itu, negara yang berpenduduk 5 juta orang itu juga punya venue yang lebih mumpuni untuk acara-acara kelas dunia, termasuk konser. Salah satu venue serbaguna yang umum digunakan di Singapura adalah Victoria Memorial Hall dan Esplanade.

Akses transportasi mudah

Alasan pertama yang membuat para musisi memfavoritkan Singapura adalah karena negara tersebut sebagai pusat Asia Tenggara dan akses penerbangan ke negara tersebut mudah. Terdapat banyak penerbangan dari berbagai negara ke Bandara Changi Singapura.

Selain itu, Singapura juga memiliki transportasi umum darat yang memudahkan orang yang sedang berada di negara lain bisa menjangkau setiap sudut Singapura dengan mudah.

Konser sangat didukung pemerintah

Pemerintah Singapura sangat mendukung kehadiran konser sehingga otomatis masyarakatnya teredukasi bahwa ini merupakan bagian dari pengembangan negara oleh pemerintah. Berbeda dengan Indonesia yang masih sering terjadi boikot.

Bahkan, pemerintah Singapura berinisiatif menetapkan negaranya sebagai “Ibu Kota acara dan hiburan di Asia” sejak tahun 2000-an. Pemerintahnya juga secara aktif mengundang para musisi dan artis internasional dalam upaya memikat penggemar mereka.