in

2 Hari Beruntun Naik Terus, Ada Apa dengan Saham Superkrane?

Salah satu alat berat yang dimiliki Superkrane (Foto: Equipment Indonesia)

Indeks pasar saham Indonesia atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak sideways di level 6.600an. Pada perdagangan hari Selasa (04/07/2023), IHSG ditutup melemah sebesar -0,17% atau 6.685,42, sebagaimana dikutip dari Investing.

Di tengah ketidakpastian pasar, beberapa emiten tetap menunjukkan performa saham yang positif. Sebut saja saham PT. Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), hingga PT. Bumi Resources Tbk. (BUMI).

Selain emiten-emiten diatas, salah satu perusahaan anggota Bursa Efek Indonesia lainnya yaitu PT. Superkrane Mitra Utama Tbk menunjukkan kinerja mengejutkan. Pasalnya (SKRN) bahkan sudah naik lebih dari 40% dalam waktu 2 hari.

Superkrane merupakan perusahaan penyewaan alat berat dan jasa servisnya yang didirikan pada tahun 1996. Perusahaan yang menjadi vendor langganan perusahaan-perusahaan konstruksi di Indonesia tersebut, sudah mencatatkan saham perdananya sejak tahun 2018.

Dikutip dari Keterbukaan Informasi Superkrane, perusahaan yang berdomisili di Jakarta Utara tersebut melakukan akuisisi 70% saham PT. Gunanusa Utama Fabricator (PTG). PTG merupakan kontraktor perusahaan-perusahaan minyak dan gas di Indonesia.

Selama ini PTG menjadi penyewa alat-alat berat yang dimiliki Superkrane untuk kebutuhan pengeboran blok minyak dan gas. Hal itu yang menjadi salah satu sentimen kenaikan harga saham SKRN.

Nilai akuisisi yang digelontorkan Superkrane mencapai Rp213,218 miliar. Nantinya Superkrane akan menjadi pengendali baru PTG, di mana dari sisi finansial, Superkrane akan mendapatkan tambahan pemasukan dari jasa kontraktor pengeboran minyak dan gas.

Sebagai informasi, Superkrane berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp648,39 miliar dan membukukan laba bersih sebesar Rp90,24 miliar pada tahun 2022.