Lagi-lagi Marc Marquez mengalami musim yang sulit di MotoGP 2023. Ia hanya mampu mengumpulkan 15 poin di paruh pertama musim ini, dan belum pernah menyelesaikan satu pun balapan utama musim ini.
Stefan Bradl, pembalap pengganti Honda, mengaitkan kesulitan Marquez dengan ketidakmampuan tim untuk menyesuaikan diri dengan gaya membalap Marquez yang agresif. Menurut Bradl, Marquez telah memberikan segalanya di setiap balapan, dan cederanya telah pulih sejak awal musim.
Terlepas dari kesulitannya, Marquez terus maju dengan tekad yang kuat. Ia bertekad untuk bangkit kembali di paruh kedua musim ini dan membuktikan kemampuannya sebagai pembalap. Timnya juga bekerja keras untuk memberikan perlengkapan dan dukungan terbaik untuk membantunya mencapai target.
Masih harus dilihat apakah Marquez akan mampu membalikkan peruntungannya dan kembali ke MotoGP dengan sukses. Namun, jelas bahwa semangat dan dedikasi Marquez terhadap olahraga ini tidak akan pernah goyah.
“Marc bisa lebih baik lagi sebagai pebalap karena lengannya sudah bekerja seperti dulu, fisiknya pun dalam kondisi yang lebih baik. Dia memiliki lebih banyak kebebasan di atas motor. Lagipula, ia juga berada di barisan depan dua kali di tahun 2023,” kata Bradl dilansir laman Speedweek, Selasa (11/7).
Di sisi lain, Bradl mengakui bahwa pabrikan Honda memang belum bisa mengikuti perkembangan MotoGP.
“MotoGP sudah berubah bahkan sejak 2019 silam. Perkembangan ekstrim telah terjadi dalam waktu singkat dan tim pabrikan Jepang tidak mengikutinya seperti tim-tim Eropa,” demikian Bradl.