Pada dasarnya, anggrek adalah tanaman yang tangguh alias tidak manja. Bahkan, banyak jenis anggrek yang sangat mudah tumbuh.
Namun anggrek peka terhadap lingkungan dan rentan terhadap semua masalah yang sama dengan tanaman hias lainnya, termasuk terhadap hama dan penyakit. Karena itu, ada waktu-waktu tertentu saat anggrek sangat butuh diperhatikan.
Sebab tanaman anggrek mengalami masa istirahat, tanaman ini kadang tidak terlihat dalam kondisi terbaiknya, sehingga tampak tidak menarik. Misalnya, bunga ini kadang terlihat tanpa ada tanda-tanda tumbuh daun atau bunga baru.
Selain itu, masih ada tanda-tanda lain yang membuat anggrek tidak dalam kondisi terbaik. Ketika tanda-tanda ini muncul, maka anggrek harus diberi perawatan lebih karena bisa menyebabkan tanaman mati jika dibiarkan.
Daun keriput
Daun yang keriput menjadi tanda tanaman anggrek kekurangan air. Untuk mengangani kondisi ini, siram anggrek secara menyeluruh, tetapi buang kelebihan air, lalu siram dengan jumlah normal dan lebih sering.
Daun yang terkena dampak memang tidak akan lurus kembali. Namun akan digantikan oleh daun yang sehat dan normal.
Daun menguning dan berguguran
Memang semua tanaman merontokkan daun tertua mereka yang merupakan proses alami. Namun ketika daun baru menguning dan rontok berlebihan, itu tandanya tanaman menerima terlalu banyak cahaya atau air.
Kondisi tersebut harus diatasi dengan menambahkan sedikit keteduhan dengan menyaring sinar matahari melalui tirai tipis atau pindahkan tanaman ke lokasi yang lebih sejuk. Hindari juga fluktuasi suhu lebih dari -12 derajat Celsius karena dapat menimbulkan masalah tambahan.
Ujung daun berwarna coklat
Tanda lainnya tanaman anggrek membutuhkan perawatan adalah ujung daun berwarna coklat. Ketika ujung daun berubah jadi kecoklatan, artinya anggrek tidak mendapatkan cukup kelembapan.
Anda perlu menyesuaikan jadwal penyiraman dengan lebih sering dan tingkatkan kelembapan. Tingkatkan kelembapan dengan meletakkan tanaman anggrek di atas nampan kerikil berisi air atau memasang pelembap udara.