Seperti halnya manusia, anak kucing lahir juga tanpa memiliki gigi. Anak kucing baru lahir memang belum membutuhkan gigi karena sumber energinya masih berasal dari air susu induknya.
Perlu diketahui bahwa kucing dan manusia merupakan makhluk diphyodont atau makhluk yang memiliki dua set gigi yang berurutan. Pertama gigi susu dan kedua gigi permanen.
Gigi susu akan mengalami kerontokan seiring dengan usia. Sementara itu, gigi permanen digunakan hingga dewasa, bahkan pada kucing digunakan seumur hidupnya.
Akan tetapi, garis waktu antara gigi anak kucing dan gigi bayi manusia sangat berbeda. Perubahan gigi anak kucing jauh lebih cepat daripada pada bayi manusia.
Gigi susu pada anak kucing biasanya akan tumbuh saat berusia dua minggu. Pada fase pertumbuhan gigi susu tersebut, anak kucing memperlihatkan tanda gemar menggigit apa saja.
Gigi susu pada anak kucing tersebut akan rontok dan diganti dengan gigi permanen. Gigi permanen akan tumbuh saat anak kucing berusia sekitar tiga bulan dan memperlihatkan beberapa tanda sebagai berikut.
- Anak kucing sering mengeluarkan liur karena ada tekanan yang terjadi pada gusi akibat gigi permanen mendorong gigi susu keluar.
- Anak kucing menggigit benda-benda yang tak lazim seperti mainan, kayu, dan lain sebagainya.
- Pada beberapa anak kucing mengalami pendarahan di sekitar gusinya.
- Anak kucing sering menggosokkan wajahnya ke benda-benda yang agak keras.
- Anak kucing mengalami penurunan nafsu makan.
- Anak kucing mengalami sakit pada bagian gusi.