Omega-6 merupakan salah satu jenis asam lemak tak jenuh esensial yang penting bagi kesehatan tubuh. Omega-6 seringkali dianggap sebagai asam lemak yang harus dibatasi, padahal sebenarnya konsumsi yang tepat dari omega-6 dapat memberikan manfaat kesehatan.
Beberapa manfaat dari omega-6 yaitu untuk meningkatkan fungsi sistem saraf, perkembangan sel-sel tubuh, dan meredakan peradangan. Melansir Mayo Clinic, berikut lima jenis makanan yang mengandung omega-6 dan aman dikonsumsi:
Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang almond, kacang kenari, dan biji bunga matahari merupakan sumber omega-6 yang kaya dan sehat. Selain mengandung omega-6, kacang-kacangan juga mengandung serat, protein, vitamin E, dan mineral seperti magnesium dan selenium. Konsumsi kacang-kacangan dalam jumlah yang tepat dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2.
Tahu
Tahu merupakan sumber omega-6 yang baik. Tahu juga mengandung protein nabati, kalsium, dan zat besi. Omega-6 yang terkandung dalam tahu dapat membantu menjaga kesehatan kulit, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi otak yang optimal. Tahu juga merupakan alternatif yang baik untuk sumber protein hewani bagi vegetarian atau vegan.
Telur
Telur menyediakan omega-6 dalam bentuk asam linoleat. Selain itu, telur juga mengandung protein lengkap, vitamin B kompleks, vitamin D, dan zat besi. Omega-6 yang ada dalam telur dapat membantu menjaga kesehatan jantung, mengatur tekanan darah dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Mayones
Meskipun memiliki kandungan lemak yang tinggi, mayones mengandung omega-6 yang sehat. Omega-6 yang terkandung dalam mayones biasanya berasal dari minyak nabati yang digunakan sebagai bahan utama. Namun, kamu tetap harus membatasi konsumsi mayones dalam jumlah yang tepat.
Minyak Nabati
Beberapa jenis minyak nabati seperti minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak bunga matahari, mengandung omega-6. Minyak nabati sering digunakan dalam memasak dan mengolah makanan.
Namun, kamu tetap perlu memperhatikan jumlah minyak nabati yang dikonsumsi karena mengonsumsinya terlalu banyak dapat mengganggu keseimbangan asam lemak dalam tubuh. Perhatikan pula kualitas minyak nabati yang digunakan. Lalu, pilih varian yang belum mengalami proses hidrogenasi atau terhidrogenasi.