in

Benarkah Pil KB dapat Mempengaruhi Emosi?

Ilustrasi Pil KB (Pixabay)
Ilustrasi Pil KB (Pixabay)

Pil KB merupakan salah satu metode kotrasepsi yang bertujuan untuk mengontrol angka kelahiran. Pil KB juga umumnya dipilih oleh keluarga untuk menunda kehamilan. Meski pil KB mudah didapatkan dan menjadi alternatif kontrasepsi paling praktis, tetapi beredar rumor bahwa obat ini bisa mempengaruhi emosi dan bahkan menyebabkan depresi.

Sebetulnya, rumor tersebut bukanlah hal baru. Beberapa studi telah menunjukan bahwa ada kolerasi antara pil KB dengan faktor penyebab depresi. Sebab, pil KB bekerja dengan mengendalikan hormon di dalam tubuh wanita dan depresi bisa disebabkan karena perubahan hormon.

Mengutip Medical News Today, studi terbaru yang diterbitkan dalam Epidemiology and Psychiatric Sciences menemukan bahwa wanita yang menggunakan pil KB memiliki risiko depresi sebanyak 130%, terutama dalam dua tahun pertama penggunaan. Bahkan, wanita yang sudah berhenti mengonsumsi pil KB tetap berisiko mengalami depresi.

Salah satu peneliti dalam studi tersebut, Ryan Sultan mengatakan bahwa masuk akal jika kontrasepsi oral (pil KB) dapat menyebabkan depresi karena pil ini mengubah kadar hormon yang bisa mempengaruhi suasana hati wanita.

“Masuk akal bahwa kontrasepsi hormonal dapat memengaruhi kesehatan mental karena obat ini bekerja dengan mengubah kadar hormon, yang dapat memengaruhi suasana hati dan pengaturan emosi,” ujarnya.

Meski begitu, bukan berarti pil KB akan menyebabkan depresi terhadap semua orang. Setiap individu memiliki respons tubuh yang berbeda sehingga efek samping yang muncul bisa jadi berbeda. Maka, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan profesional medis atau dokter kandungan sebelum memutuskan untuk menggunakan pil KB.