Belum lama ini, Elon Musk meluncurkan perusahan artificial intelligence (AI) bernama xAI. Perusahaan yang dipimpin oleh miliader itu disebut-sebut melibatkan penelliti dan insiyur top AI yang telah berpengalaman di banyak perusahaan raksasa seperti Google, Open AI, dan Microsoft.
Sebenarnya, rencana perilisan sudah disinggung oleh Musk pada April tahun ini. Ia, kala itu mengumumkan bahwa ia berencana meluncurkan perusahan AI terbarunya saat diwawancarai oleh mantan presenter Fox News, Tucker Carlson.
Musk mengklaim bahwa perusahaan AI terbarunya ini akan menjadi perusahaan alternatif, di tengah masifnya perusahaan AI lain yang menurutnya bias. Memang, jika ditilik ulang, Musk banyak mengkiritik pengembangan model AI, terlebih sejak chatbot bikinan Open AI yaitu chatGPT menjadi popular. Meski sebelumnya menjadi salah satu penyumbang dana awal OpenAI, tetapi, Musk diketahui mundur dari dewan direksi pada tahun 2018. Sejak saat itu ia jadi sangat kritis terhadap perusahaan tersebut
Dikutip dari laman Euro News, perusahaan xAI melalui laman resminya mengungkap bahwa xAI diciptakan untuk memahami sifat alam semesta. Perusahan ini juga mencerminkan banyak kekhawatiran Musk soal dampak AI di masa depan. Sehingga xAI akan menciptakan AI yang lebih pro terhadap kemanusiaan.