Bong Chandra dikenal sebagai investor sekaligus developer properti muda yang sukses. Namanya dikenal tatkala ia mendirikan Snapinn, yang merupakan media sekaligus broker properti di Indonesia.
Selain aktif di dunia usaha, Bong Chandra juga sering meluangkan waktunya untuk berbagi pengalamannya kepada masyarakat mengenai dunia properti dan saham terutama untuk anak muda.
Pengalamannya itu, ia ‘tuang’ melalui buku yang dikarangnya sendiri yang berjudul ‘Unlimited Wealth’. Kesuksesannya makin melambung tatkala ia membangun perusahaan ventura bersama Andika Sutoro dan Danny Sutradewa yang bernama Salt Ventures.
Baru-baru ini, Bong Chandra kembali ‘menggebrak’ dunia investasi dengan melakukan IPO usaha yang dirintisnya sejak tahun 2019. Chandra dan rekan-rekannya akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia melalui PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK).
Folk memilki beberapa merek yang sudah dikenal di kalangan anak muda, mulai dari Finfolk, dr Soap, Amazara, dan SYCA. Finfolk merupakan media digital yang memberikan edukasi tentang ekonomi, investasi dan keuangan. Rencananya FOLK akan listing pada hari Senin (07/08/2023).
FOLK menawarkan saham yang mewakili 14,44% dari modal perusahaan dan menargetkan dana yang didapat dari IPO nanti sebesar Rp57 miliar. Rencananya sebesar 22,76% dana yang didapat dari penawaran umum akan digunakan untuk penyetoran modal kepada Finfolk. Sekitar 19% akan digunakan untuk pembayaran kepada kontraktor dalam rangka pengerjaan beberapa renovasi unit kantor.
Sekitar 17,50% akan digunakan FOLK untuk penyetoran modal kepada USS Networks. Kemudian sekitar 12,38% akan dipinjamkan ke anak usaha, yaitu dr Soap. Sekitar 18,44% akan dipinjamkan ke Amazara dan SYCA. Sisanya sekitar 9,92% akan digunakan FOLK untuk modal kerja dan pengembangan usaha.
Sebagai informasi, FOLK mencatatkan pendapatan sebesar Rp7,52 miliar dan membukukan rugi bersih sebesar (Rp378 juta). Saat ini, FOLK masih dalam Masa Penawaran Awal dengan rentang harga per saham sebesar Rp100-Rp105.