in

Casey Stoner Sebut Yamaha Kehilangan Motivasi karena Dominasi Ducati

Casey Stoner. MotoGP.
Casey Stoner. MotoGP.

Mantan pebalap MotoGP, Casey Stoner mengungkapkan bahwa kejatuhan Yamaha pada musim 2023 ini bisa dikaitkan dengan dominasi Ducati. Menurut Stoner, kesuksesan Ducati membuat Yamaha kehilangan motivasi di dunia MotoGP.

Stoner menjelaskan bahwa tim-tim pabrikan asal Jepang seperti Yamaha dan Honda kesulitan mengembangkan perangkat aerodinamika seperti Ducati. Hal ini dikarenakan mereka kalah bersaing dengan tim-tim pabrikan Eropa selama musim ini.

Terlepas dari upaya terbaik mereka, Yamaha tidak dapat mengimbangi kemajuan Ducati dalam hal aerodinamika. Akibatnya, mereka harus puas dengan posisi yang lebih rendah di klasemen.

Stoner percaya bahwa Yamaha perlu memfokuskan kembali upaya mereka dan menemukan cara-cara baru untuk berinovasi agar tetap kompetitif di masa depan. Ia menekankan pentingnya pengembangan dan peningkatan yang berkelanjutan, dengan menyatakan bahwa ini adalah kunci kesuksesan di MotoGP.

“Saya paham mengapa pabrikan Jepang menunjukkan komitmen lebih rendah ketimbang Eropa. Tahun sebelumnya, Fabio Quartararo kalah tipis sebagai juara. Mereka harusnya melakukan semua hal yang mereka bisa agar dapat memenangkan gelar kedua berturut-turut,” kata Stoner dilansir laman Crash, Senin (24/7).

Lebih lanjut, pengamatan Casey Stoner bahwa Ducati mendominasi di akhir musim lalu benar-benar telah menghancurkan motivasi Yamaha. Tim ini telah berjuang untuk mendapatkan kembali kekuatan mereka dan mengatasi kondisi keputusasaan mereka saat ini. Kenyataan pahit dari situasi mereka telah menyebabkan mereka menghadapi banyak tantangan, sehingga sulit bagi mereka untuk bangkit dari keterpurukan.

Semangat tim telah terpengaruh secara signifikan oleh dominasi para pesaing mereka, dan semakin sulit bagi mereka untuk tetap fokus pada tujuan mereka. Tekanan untuk tampil semakin meningkat, karena mereka sekarang sadar bahwa para pesaing mereka mampu meraih prestasi yang luar biasa. Hal ini menyebabkan mereka kehilangan kepercayaan diri pada kemampuan mereka, yang telah mempengaruhi performa mereka di lintasan.