Ketika disajikan dengan apik, ratatouille adalah hidangan yang memikat mata dan lidah, menawarkan kombinasi cita rasa yang kaya dan tampilan yang menarik.
Hidangan ini telah menjadi simbol kelezatan masakan Prancis dan telah menarik minat para pecinta makanan di seluruh dunia.
Ratatouille berisi berbagai jenis sayuran segar seperti terong, paprika, tomat, bawang bombay, bawang putih, dan courgette atau jenis labu. Kombinasi warna, tekstur, dan rasa sayuran ini menciptakan hidangan yang menarik dan menggugah selera.
Rempah-rempah seperti thyme dan rosemary yang digunakan dalam ratatouille memberikan aroma dan rasa khas yang kaya. Rempah-rempah ini memberikan sentuhan khas dari masakan tradisional Prancis.
Ratatouille dapat disajikan sebagai hidangan utama, sebagai lauk pendamping daging atau ikan, atau sebagai hidangan penutup. Fleksibilitasnya membuatnya menjadi hidangan yang serbaguna dan dapat dihidangkan dalam berbagai kesempatan.
Salah satu teori yang diketahui bahwa ratatouille berasal dari wilayah Provence di selatan Prancis. Provence terkenal dengan kekayaan hasil panen sayurnya dan hidangan tersebut konon muncul sebagai cara untuk memanfaatkan berbagai jenis sayuran yang melimpah selama musim panen.
Beberapa teori lain menyebutkan bahwa ratatouille memiliki akar di wilayah Nice yang juga berada di wilayah Provence. Kota Nice memiliki tradisi kuliner yang banyak dan hidangan ini dipercaya pertama kali dibuat oleh para petani lokal sebagai cara untuk memanfaatkan sayuran yang melimpah di musim panas mereka.
Sayuran-sayuran biasanya dipotong-potong dan dipanggang atau dimasak bersama dengan minyak zaitun hingga menjadi masakan yang lembut dan beraroma.
Hidangan ini telah menjadi populer di luar Prancis dan dikenal di seluruh dunia, terutama setelah film animasi populer berjudul “Ratatouille” yang dirilis pada tahun 2007.
Film tersebut mengisahkan tentang seekor tikus yang bercita-cita menjadi seorang koki dan menjelajahi dunia kuliner Prancis.