Marc Marquez, pebalap asal Spanyol mampu mencapai banyak pencapaian dan secara luas dianggap sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa. Pada tahun 2013, Marc memenangkan kejuaraan MotoGP untuk pertama kalinya, di mana ia berkompetisi dengan beberapa pembalap terbaik di dunia, termasuk Valentino Rossi, Dani Pedrosa, dan Jorge Lorenzo.
Hanya saja di sepanjang musim tahun ini, The Baby Aliens sangat terpuruk. Ia mengalami banyak ketertinggalan. Belum lama ini, Alvaro Bautista, sang juara World Superbike (WSBK), mengatakan bahwa Marquez terpuruk bukan karena cedera yang dialaminya melainkan perubahan di MotoGP terutama aerodinamika serta perangkat elektronik lainnya.
“Menurut saya, cara balapan di MotoGP yang sudah berubah dengan aerodinamis dan perangkat elektronik lainnya. Semua berawal dari Marquez yang mengalami cedera lalu kembali dan MotoGP sepenuhnya telah berubah dengan cara balapan yang berbeda pula,” kata Bautista dilansir laman Crash, Selasa (25/7).
Menurut Bautista, para pembalap MotoGP tidak lagi membalap dengan agresif seperti beberapa tahun terakhir. Namun, Marc Marquez tetap membalap dengan agresif, yang menghambat kemampuannya untuk bersaing.
Tidak dapat dipungkiri bahwa cedera memang berdampak pada Marquez. Namun, menurut Bautista, dampak dari cedera tersebut lebih merugikan kondisi mental Marquez daripada kesehatan fisiknya.
Cedera dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan secara fisik, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Marquez adalah seorang atlet profesional yang telah bekerja keras untuk menjaga kebugaran dan ketangkasan fisiknya, namun terpaksa harus beristirahat karena cedera bisa membuat frustrasi dan kehilangan semangat.