Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mendorong pemberlakukan Sistem Resi Gudang (SRG) untuk mengoptimalkan kinerja ekspor Indonesia terutama di sektor pangan.
Selama tahun 2022, Bappebti telah mengeluarkan 81 persetujuan yang terdiri dari: 47 izin Gudang SRG, 21 izin Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) SRG dan 13 izin Pengelola Gudang SRG, sebagaimana dikutip dari Annual Report Bappebti 2022.
Sistem Resi Gudang memungkinkan para petani dan nelayan untuk mendapatkan pembiayaan dan menunda penjualan. SRG dapat menjaga agar harga jual yang didapatkan petani dan nelayan tetap stabil walaupun adanya kenaikan dan penurunan harga komoditi pangan.
Dari 123 gudang yang dibangun pemerintah, sebanyak 99 gudang telah memiliki persetujuan dan mengimplementasikan SRG, sedangkan 24 gudang masih belum aktif.
Bappebti juga mendorong agar sektor swasta maupun BUMN dapat membangun gudang serupa demi peningkatan ekonomi nasional melalui ekspor. Selama tahun 2022, pemanfaatan SRG mampu menghasilkan transaksi sebesar Rp1,28 triliun.
Transaksi tersebut ditopang oleh komoditas unggulan Indonesia seperti beras, timah, ikan, bawang merah dan juga adanya komoditi baru yakni gula.