Hummus Arab biasanya disajikan sebagai saus atau pasta yang lezat. Makanan ini dapat dinikmati sebagai hidangan pembuka dengan roti pita atau sebagai pelengkap dalam hidangan utama.
Rasanya yang kaya dan tekstur yang lembut membuatnya menjadi pilihan yang populer bagi banyak orang yang mencari hidangan sehat dan lezat.
Bahan utama dalam hummus arab adalah kacang arab yang juga dikenal dengan nama lain seperti kacang ceci, kacang garbanzo, atau buncis.
Kacang arab direbus dan dihancurkan menjadi pasta halus. Bahan-bahan lain yang biasanya ditambahkan termasuk tahini atau pasta biji wijen, jus lemon, bawang putih, garam, dan minyak zaitun. Beberapa rempah-rempah seperti paprika, jintan, atau peterseli.
Sejarah hummus Arab memiliki akar yang panjang dan berasal dari Timur Tengah. Meskipun sulit untuk menetapkan dengan pasti asal-usulnya, makanan yang mirip dengan hummus sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Kacang buncis diyakini berasal dari wilayah di Timur Tengah, terutama wilayah yang sekarang termasuk Turki, Suriah, dan Lebanon. Tanaman kacang arab telah ditanam di wilayah ini sejak zaman kuno, dan kacang ini menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan hummus.
Beberapa sumber sejarah menunjukkan bahwa kacang arab telah digunakan sebagai makanan di Mesir kuno sekitar 4000 tahun yang lalu. Terdapat bukti-bukti yang menunjukkan adanya hidangan mirip hummus pada zaman Firaun.
Seiring berjalannya waktu, hummus menyebar melalui berbagai wilayah di Timur Tengah. Hidangan ini menjadi populer di wilayah seperti Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, dan Israel.
Setiap wilayah mungkin memiliki resep dan cara penyajian yang sedikit berbeda, tetapi bahan utama yaitu kacang arab tetap menjadi inti dari hidangan tersebut.
Seiring dengan migrasi orang-orang Timur Tengah ke berbagai belahan dunia, khususnya selama abad ke 20, hummus pun menyebar ke berbagai negara di luar wilayah asalnya.
Pada abad ini, imigran dari Timur Tengah membawa resep dan tradisi masakan mereka ke Amerika Serikat, Eropa, dan tempat-tempat lainnya, membantu popularitas hummus.
Pada akhir abad ke 20 dan awal abad ke 21, hummus menjadi salah satu makanan paling populer di dunia. Diproduksi secara massal dan tersedia dalam berbagai varian rasa.
Seiring perjalanan sejarahnya, hummus arab telah menjadi makanan yang dicintai dan diakui secara internasional, mencerminkan keunikan dan kekayaan warisan kuliner dari wilayah Timur Tengah.