Gurun adalah salah satu lingkungan paling keras dan menantang bagi makhluk hidup karena memiliki suhu terpanas di bumi. Meski begitu, bukan berarti tidak ada makhluk hidup yang mampu bertahan hidup di gurun.
Sama seperti di wilayah lainnya, ada berbagai macam hewan yang tinggal di gurun seperti unta, rubah, ular, kura-kura, kelinci, burung, tikus, serangga, dan masih banyak lagi. Lalu, bagaimana cara hewan-hewan gurun mampu bertahan hidup?
Mengutip Science ABC, hewan yang ada di gurun bertahan hidup dengan cara beradaptasi. Mereka membiasakan diri dengan lingkungan yang panas dan hanya terdapat sedikit air.
Supaya tidak kehabisan energi dan kehilangan banyak cairan, hewan gurun memilih untuk beraktivitas di malam hari dan beristirahat selama cuaca terik. Itulah mengapa hewan gurun juga disebut sebagai makhluk nokturnal.
Selain itu, hewan-hewan yang ada di gurun juga umumnya memiliki tubuh yang mampu menyimpan cadangan lemak. Ketika sumber makanan langka, mereka mengandalkan cadangan lemak dan nutrisi dalam tubuh.
Misalnya, kadal dan unta dapat menyimpan lemak di punuk atau punggung mereka dan mengubahnya menjadi energi ketika sumber makanan tidak tersedia.
Hewan-hewan di gurun juga telah mengalami berbagai adaptasi struktural dan fisiologis untuk bertahan hidup. Misalnya, kelinci gurun memiliki telinga yang panjang untuk membantu menghilangkan panas tubuh dan menghindari kelebihan suhu.
Lalu, kadal gurun memiliki kulit yang tebal dan bersisik untuk mengurangi penguapan air dari tubuh mereka. Selain itu, banyak hewan gurun juga mengandalkan reproduksi yang cepat untuk memastikan kelangsungan spesies mereka.
Beberapa hewan gurun juga melakukan hibernasi untuk bertahan hidup. Hibernasi adalah ketika hewan mengurangi aktivitas tubuh mereka selama musim dingin untuk menghemat energi, sementara estivasi adalah ketika mereka mengurangi aktivitas selama musim panas yang ekstrem untuk menghindari panas yang berlebihan.