UEFA secara resmi telah menjatuhkan sanksi kepada Juventus. Bianconeri, julukan Juventus, disanksi karena diduga melanggar Financial Fair Play.
Juventus didakwa bersalah karena adanya pemalsuan nilai transfer pemain dan laporan keuangan terkait modal. Pelanggaran Juventus ini disinyalir terjadi saat masa-masa pandemi.
Juventus tidak mengajukan banding atas sanksi UEFA tersebut. Mereka legowo untuk tidak tampil di kompetisi Eropa musim 2023/2024.
Sejatinya, Juventus terdaftar sebagai salah satu peserta Europa Conference League 2023/2024. Akan tetapi, sanksi yang dijatuhakan UEFA menyebabkan Juventus batal tampil di kompetisi Eropa tersebut.
Posisi Juventus sebagai salah satu peserta Europa Conference League 2023/2024 diganti oleh Fiorentina. Fiorentina terpilih karena finish di bawah Juventus pada klasemen akhir Serie A Italia musim 2022/2023.
Batalnya Juventus sebagai peserta Europa Conference League 2023/2024 bisa membuat pasukan Massimiliano Allegri fokus mengejar scudeto Serie A Italia. Hal ini diungkapkan oleh bek Juventus, Gleison Bremer.
“Ketika Anda berada di Juventus, Anda selalu berharap untuk menang. Kami sedang dalam fase kontruksi dan langkah pertama adalah lolos ke Liga Champions,” ujar Bremer yang dikutip dari Football Italia.
Untuk lolos ke Liga Champions, Juventus paling tidak harus berada di 4 besar klasemen akhir Serie A. Bremer kemudian mengatakan jika klubnya bisa berpikir tentang scudetto.
“Kemudian kami akan melihat musim ini. Mungkin kami bisa berpikir tentang Scudetto,” lanjut Bremer.
Target Juventus ini pada dasarnya tidak ada pilihan lain. Karena mereka dilarang tampil di pentas Eropa, mau tidak mau mereka harus optimal di liga domestik.
Juventus sudah tiga tahun tidak merasakan Scudetto. Padahal mereka pernah meraih Scudetto sebanyak 10 kali secara beruntun dari tahun 2011 hingga tahun 2020.