Pada tahun 2023, kejuaraan dunia MotoGP banyak didominasi oleh para pembalap Ducati. Tren ini menarik perhatian dua kali juara dunia MotoGP, Sito Pons yang mengkhawatirkan dampaknya terhadap olahraga ini. Pons percaya bahwa dominasi Ducati bisa berakibat negatif, membuat MotoGP menjadi kurang menarik bagi para penggemar.
Kurangnya kompetisi yang disebabkan oleh kehadiran pembalap Ducati yang luar biasa di podium telah menciptakan rasa mudah ditebak yang menghilangkan keseruan olahraga ini.
Tidak adanya persaingan yang ketat dan hasil akhir yang ketat dapat menyebabkan penurunan jumlah penonton dan pada akhirnya bisa berdampak pendapatan untuk olahraga ini.
Pons percaya bahwa MotoGP harus menjadi olahraga yang kompetitif dan menarik yang membuat para penggemar tetap berada di kursi mereka. Dia khawatir bahwa dominasi satu tim dapat menyebabkan hilangnya minat terhadap olahraga ini dan pada akhirnya, penurunan jumlah penggemar.
Untuk mengatasi masalah ini, Pons menyarankan agar MotoGP perlu menciptakan lebih banyak kesempatan bagi tim dan pembalap lain untuk menantang pembalap Ducati. Ia percaya bahwa hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan peraturan dan regulasi baru yang akan membuat lapangan permainan menjadi lebih seimbang.
Seperti diketahui, Sito Pons memiliki pengalaman pribadi dengan daya saing MotoGP, karena sebelumnya pernah memiliki tim di ajang balap tersebut. Timnya, Pons Racing, bertindak sebagai tim satelit untuk Honda di kelas utama MotoGP dari tahun 1992 hingga 2005.
Selama periode tersebut, para pembalap Pons Racing berhasil meraih 16 kemenangan dalam balapan, baik di kategori 500cc maupun MotoGP. Namun, tim ini mengundurkan diri dari MotoGP setelah sponsor mereka, Camel, menarik diri.