Memiliki rumah kontrakan atau rumah kos-kosan menjadi impian bagi sebagian orang. Dengan adanya rumah kontrakan tersebut, orang bisa mendapatkan penghasilan tanpa mengeluarkan banyak keringat.
Tinggal menyiapkan modal besar membeli rumah yang strategis untuk disewakan. Bahkan, ada jalan lain tanpa banyak modal, yakni mengajukan kredit untuk mencicil rumah.
Jika hal ini dipikirkan, rasa-rasanya sangat mudah dan nyaman. Akan tetapi, belum tentu kenyataannya seindah apa yang ada dalam pikiran.
Mengajukan kredit rumah perlu mental yang kuat karena biaya tagihan akan selalu ada setiap bulan. Belum lagi jika rumah tersebut harus dipugar karena beberapa bagian rusak.
Selain itu, ada pula penyelenggara kredit rumah yang melarang menyewakan rumah tersebut sebelum biaya cicilannya lunas sehingga harus berhati-hati. Untuk itu, berikut tiga hal yang harus diingat jika ingin kredit rumah sambil disewakan.
Risiko menyewakan rumah
Risiko menyewakan rumah akan selalu ada baik saat rumah terisi maupun saat rumah kosong. Selain bisa kena pinalti dari instansi penyelenggara kredit, risiko lain juga masih banyak.
Rumah bisa saja rusak ringan dan rusak parah saat masih disewa oleh orang lain. Risiko ini mau tidak mau akan menambah lagi biaya perbaikan atau renovasi rumah.
Ada biaya tahunan
Bisnis menyewakan rumah biasanya pemasukannya saja yang dilihat sehingga memang terasa nyaman. Akan tetapi, saat dijalani akan sedikit berat karena ada biaya-biaya yang juga mesti dikeluarkan.
Biaya yang pasti selain biaya kredit adalah biaya tahunan. Biaya tahunan ini biasanya berupa pajak bumi dan asuransi properti jika ikut program asuransi.
Pegeluaran bertambah
Selain biaya tahunan, pengeluaran lainnya pun butuh diongkosi sehingga pengeluaran akan bertambah. Apalagi saat baru pertama kali memulai bisnis menyewakan rumah ini.
Bukan hanya biaya pengajuan kredit, tetapi juga pengadaan beberapa perabot perlu dipikirkan. Ketersediaan perabot yang lengkap bisa menjadi nilai jual tersendiri sehingga rumah mudah dapat penyewa.