in

Lando Norris Akhirnya Putuskan Tetap Bertahan di McLaren

Lando Norris. Foto: Getty Images
Lando Norris. Foto: Getty Images

Lando Norris, pembalap berbakat dari tim Formula Satu McLaren, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia telah bergumul dengan keputusan apakah akan bertahan atau meninggalkan tim setelah musim 2025. Pembalap muda ini telah mempertimbangkan pilihannya selama beberapa waktu, tetapi akhirnya, ia mengambil keputusan dan memutuskan untuk tetap bersama McLaren.

Terlepas dari ketidakpastian dan kegelisahan yang ia rasakan, Norris menemukan penghiburan dalam penampilan tim baru-baru ini. Ia sangat senang melihat mobil McLaren terus meningkat dalam beberapa balapan terakhir, yang membantunya membuat keputusan akhir. Dedikasi tim terhadap keunggulan dan komitmen mereka untuk memberikan hasil terbaik di lintasan telah membuat Norris sangat terkesan, dan ia tahu bahwa ia ingin menjadi bagian dari kemajuan tersebut.

Selain itu, Norris juga menghargai ikatan kuat yang telah ia bangun dengan rekan-rekan setimnya di McLaren, yang telah mendukungnya dan membantunya berkembang sebagai pembalap. Budaya kolaborasi dan rasa saling menghormati dalam tim telah membuatnya merasa seperti di rumah sendiri, dan ia tahu bahwa meninggalkan mereka akan berarti memulai dari awal di lingkungan yang baru.

Oleh karena itu, setelah mempertimbangkan dengan matang, Norris memilih untuk tetap setia kepada tim McLaren, dan ia sangat ingin terus bekerja sama dengan mereka di musim-musim mendatang. Ia yakin bahwa mereka akan mencapai hal-hal besar bersama-sama dan membuat jejak mereka di dunia balap Formula Satu.

Perlu dicatat bahwa Norris saat ini sedang menjalani musim kelimanya sebagai pebalap reguler McLaren. Sejauh ini, dia baru berhasil mengklaim delapan kali naik podium dari 94 balapan Grand Prix yang sudah diikutinya.

Bahkan, pada awal musim F1 2023 ini, pembalap asal Inggris tersebut gagal meraih satu poin pun pada dua balapan pertama di Bahrain dan Arab Saudi. Ia juga pulang dengan tangan hampa dari balapan di Miami, Spanyol, dan Kanada.

Penampilannya yang kurang memuaskan membuatnya merasa tertekan, dan secara terbuka ia mengaku mempertimbangkan untuk pindah ke tim lain untuk melanjutkan karirnya di Formula 1.