in

3 Atlet Bulu Tangkis Jebolan Indonesia Pilih Hengkang ke Negara Lain

Ilustrasi turnamen bulu tangkis. Foto: Dok.
Ilustrasi turnamen bulu tangkis. Foto: Dok.

Ada beberapa atlet bulu tangkis Indonesia yang pernah meninggalkan Pelatnas PBSI lalu beralih berkarir ke negara lain. Meski hengkang dari pelatnas, beberapa dari atlet bulutangkis Indonesia justru makin bersinar di negara asing.

Siapa saja atlet Indonesia yang makin ganas di negara lain? Ada tiga di antaranya yang justru makin makin bersinar di negara lain setelah meninggalkan PBSI, yang diulas sebagai berikut.

Karono

Karono sudah meraih begitu banyak prestasi bagi Indonesia, termasuk saat menjuarai Jakarta Open Junior International Championships 2018 dan tampil gemilang di Simulasi Piala Thomas 2020 PBSI.

Namun atlet yang lahir di Sukoharjo 28 Februari 2000 ini tak cukup untuk mendapatkan kesempatan bertanding di turnamen bulutangkis internasional. Ia hanya tampil di dua turnamen internasional pada 2021.

Sampai akhirnya berhembus kabar bahwa Karono memilih hijrah ke Australia. Di sana, ia membela sebuah klub bernama Pro Badminton.

Arya Maulana Aldiartama

Atlet Indonesia satu ini adalah pemain jebolan PB Djarum. Arya Maulana bergabung dengan pelatnas PBSI pada 2012, tapi memilih memutuskan hengkang dua tahun setelahnya.

Arya sempat digadang-gadang sebagai pasangan potensial bersama Kevin Sanjaya yang merupakan pemain top di ranking BWF. Namun Arya Maulana justru pindah ke Kanada pada 2026.

Di Kanada, Arya sempat menjadi pelatih bulu tangkis anak-anak hingga dewasa. Selanjutnya, ia pindah ke Maryland, Amerika Serikat untuk menjadi pelatih di Akademi Capital Badminton.

Mohammad Rehan Diaz

Mohammad Rehan Diaz juga masuk deretan eks atlet pelatnas PBSI yang sebenarnya tampil gemilang tiap bertanding. Atlet kelahiran 28 Juli 1999 itu pernah menghuni pelatnas PBSI pada tahun 2017.

Rehan Diaz terakhir kali membela Merah Putih di Indonesia Masters 2018. Ia memutuskan hijrah ke Swiss untuk menjadi sparring partner dan partner di sebuah klub bulutangkis yaitu St.Gallen-Apenzell.