in

Ketahui 5 Efek Negatif Sinar Matahari bagi Kesehatan

Ilustrasi Sinar Matahari (Freepik)

Sinar matahari yang juga dikenal dengan sebutan ultraviolet (UV) dapat memberikan kita vitamin D alami. Bagi anak-anak, vitamin D membantu pertumbuhan tulang. Sementara itu, vitamin D bagi orang dewasa mampu menguatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.

Meski begitu, terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama dan pada saat yang tidak tepat akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Mengutip Mayo Clinic, waktu terbaik untuk berjemur dan mendapatkan manfaat sinar matahari yaitu mulai pukul 08.00-10.00 WIB.

Setelah waktu tersebut, kita tidak dianjurkan terpapar sinar matahari terlalu lama. Apalagi, ketika sinar matahari sangat terik karena dapat membahayakan kesehatan tubuh. Berikut lima efek negatif sinar matahari:

Kulit terbakar

Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar. Gejalanya ditandai dengan kemerahan, rasa sakit, dan peradangan. Terbakarnya kulit adalah tanda bahwa radiasi sinar matahari telah merusak sel-sel kulit secara langsung. Paparan berulang pada kulit yang terbakar dapat mempercepat penuaan kulit.

Risiko kanker kulit

Paparan sinar matahari adalah faktor risiko utama dalam pengembangan kanker kulit, terutama kanker sel basal dan kanker sel skuamosa. Sinar UV dapat merusak DNA dalam sel-sel kulit, yaitu melalui pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak terkendali. Jenis kanker kulit paling serius seperti melanoma juga dapat berkembang akibat paparan sinar matahari yang berlebihan.

Kerusakan kulit

Sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan kolagen dan serat elastin dalam kulit. Kolagen memberikan kulit kekencangan dan elastisitas, sementara elastin memberikan kemampuan kulit untuk kembali ke bentuk semula setelah diregangkan. Paparan berulang terhadap sinar UV dapat menyebabkan penuaan dini yang dapat kita lihat dari munculnya garis-garis halus, kerutan, dan kulit kendur.

Pecahnya jaringan ikat kulit

Sinar matahari dapat merusak jaringan ikat dalam kulit seperti serat elastin dan kolagen. Ketika jaringan ikat pecah, kulit kehilangan struktur dan kekencangan. Hal ini mengakibatkan kulit menjadi lebih rapuh dan rentan terhadap kerusakan akibat faktor eksternal.

Kelainan pigmentasi

Paparan sinar matahari juga dapat mengganggu produksi melanin atau pigmen alami yang memberikan warna kulit. Hal ini dapat mengakibatkan kelainan pigmentasi seperti flek hitam, bintik-bintik gelap, atau hiperpigmentasi yang merata di permukaan kulit. Efek ini terutama terlihat pada kulit yang lebih gelap.