Banyak orang menganggap bahwa suhu tubuh normal orang yang tidak sakit selalu berada di angka 37 derajat celcius. Hal ini tentunya keliru karena suhu tubuh manusia dapat berubah-ubah, bahkan dalam satu hari.
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA), suhu tubuh orang dewasa yang sehat berkisar antara 36,1-37,2 derajat celcius.
Dari 150 responden, peneliti menemukan bahwa rata-rata suhu tubuh mereka tidak pernah mencapai tepat di angka 37 derajat celcius. Suhu tubuh para responden juga tidak selalu konstan. Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan suhu tubuh berubah meski dalam kondisi sehat:
Ritme sirkadian
Tubuh manusia memiliki jam biologis internal yang disebut ritme sirkadian. Ritme ini mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk suhu tubuh. Suhu tubuh cenderung lebih rendah pada pagi hari dan lebih tinggi pada sore hingga malam hari. Fluktuasi ini terjadi karena hormon-hormon seperti kortisol dan melatonin, serta aktivitas fisik yang berbeda pada berbagai saat dalam sehari.
Aktivitas fisik
Aktivitas fisik dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Selama berolahraga atau aktivitas fisik yang intens, suhu tubuh dapat naik karena produksi panas tubuh meningkat. Setelah beraktivitas, suhu tubuh dapat kembali normal seiring dengan penurunan aktivitas fisik.
Konsumsi makanan
Makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi suhu tubuh. Proses pencernaan makanan memerlukan energi, yang dapat menghasilkan panas dalam tubuh. Selain itu, makanan panas atau dingin juga dapat sementara memengaruhi suhu tubuh.
Cuaca dan lingkungan
Suhu eksternal dapat mempengaruhi suhu tubuh internal. Pada cuaca panas, tubuh berusaha untuk mendinginkan diri dengan meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit, sehingga suhu tubuh dapat naik. Sebaliknya, pada cuaca dingin, tubuh dapat mengalami kontraksi pembuluh darah untuk menjaga panas tubuh yang dapat membuat suhu tubuh sedikit turun.
Stres dan emosi
Stres dan perubahan emosi dapat memicu pelepasan hormon seperti adrenalin, yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Reaksi ini adalah bagian dari respons “fight or flight” tubuh terhadap situasi yang menantang.